Tubuh kita bekerja dengan sistem yang sangat detail. Bahkan untuk urusan lapar dan kenyang pun ada sistem yang mengatur. Sistem ini memungkinkan kita untuk tahu kapan saatnya harus makan, dan kapan saatnya harus berhenti makan. Sayangnya, kebiasaan makan yang buruk dapat membuat tubuh kesulitan mendeteksi sinyal rasa lapar dan kenyang dengan akurat.
Dalam artikel kali ini, kita akan membahas tentang cara otak memberi sinyal rasa kenyang, seperti apa tandanya kalau kita sudah kenyang, serta penyebab yang membuat tubuh sulit memberi dan mengenali sinyal lapar dan kenyang yang tepat. Berikut ulasan selengkapnya.
Daftar Isi artikel
Sinyal Rasa Kenyang
Saat perut kosong, otak akan memberikan sinyal lapar dengan merilis hormon ghrelin. Kita lalu mengonsumsi makanan untuk mengatasi rasa lapar tersebut. Makanan yang masuk akan perlahan memenuhi rongga lambung. Saraf-saraf pada dinding otot lambung yang penuh dengan makanan, kemudian akan mengirim sinyal melalui saraf vagus ke hipotalamus.
Hipotalamus adalah bagian otak yang salah satu tugasnya adalah mengontrol asupan makanan dengan merilis hormon yang memberi sinyal lapar, atau kenyang pada tubuh kita. Dengan kata lain, hipotalamus bertugas untuk memberi kita tanda kapan tubuh butuh asupan makanan, dan kapan tubuh sudah mendapat asupan yang cukup dengan merilis hormon leptin.
Namun, proses di atas hanyalah satu dari beberapa cara otak mengetahui apakah tubuh kita sudah kenyang makan. Saat makanan dicerna oleh tubuh, nutrisi yang diperoleh dari makanan akan bergerak dan memicu dirilisnya hormon untuk dikirim ke otak. Salah satunya adalah hormon cholecystokinin.
Saat hormon cholecystokinin mencapai hipotalamus, ia akan mengurangi hormon ghrelin (rasa lapar) dan memperbanyak hormon leptin (kenyang). Hormon ini juga akan memperlambat gerak makanan dari lambung ke usus dan membuat kita kenyang lebih lama, sekaligus memberitahu tubuh bahwa kita sudah makan.
Selain itu, saat kita makan pankreas juga akan melepaskan insulin. Insulin lalu merangsang sel lemak untuk memproduksi hormon leptin yang juga akan dikirim ke hipotalamus. Sekali lagi untuk memberi informasi bahwa asupan makanan telah diproses dan sinyal rasa kenyang bisa dilepaskan.
Tanda Kalau Tubuh Sudah Kenyang Makan
Setelah mengetahui bagaimana cara otak memberi sinyal rasa kenyang, ada juga beberapa tanda yang bisa dirasakan pada tubuh saat sudah kenyang makan. Salah satu tanda yang paling umum dan mudah dirasakan adalah saat perut membesar atau terasa lebih kencang. Selain itu, kita juga akan merasa tidak nyaman atau “penuh” pada perut saat sudah kenyang.
Saat sedang lapar, nafsu makan meningkat. Kondisi ini dapat mendorong kita untuk makan dengan lahap. Begitu kita sudah kenyang, selera makan pun akan berangsur-angsur berkurang. Tanda lainnya kalau kita sudah kenyang adalah, kita sudah tidak berselera untuk melanjutkan makan.
Saat sudah kenyang kita juga akan merasa seperti mendapat energi tambahan. Ada perasaan puas yang muncul setelah tubuh merasa kenyang.
Penyebab Sulit Merasa Kenyang
Tapi apa yang terjadi jika kita tidak merasakan tanda-tanda kalau tubuh sudah kenyang? Alih-alih merasa cukup, kita terus makan dan berakhir dengan porsi yang berlebihan. Ada dua kemungkinan yang menyebabkan hal ini terjadi. Pertama, makanan yang dikonsumsi memang tidak mengenyangkan. Mengonsumsi makanan olahan misalnya, dibutuhkan porsi ekstra untuk membuat kita merasa kenyang. Itu pun tidak bertahan lama, sampai kita merasa lapar lagi.
Kedua, ada yang salah dengan cara makan kita. Salah satu yang sering terjadi adalah makan terlalu cepat. Mengonsumsi makanan terlalu cepat tidak memberi tubuh waktu yang cukup untuk memproses informasi bahwa ada asupan makanan yang masuk. Tubuh butuh setidaknya 20 menit untuk dapat memproses informasi aktivitas makan dan merilis sinyal kenyang.
Baca Juga : Cara Defisit Kalori untuk Pemula
Jadi, solusi untukmu ada tiga. Pertama, perhatikan makanan yang hendak dikonsumsi. Pilihlah makanan utuh yang mengenyangkan serta kaya nutrisi. Kedua, makanlah dengan tenang dan tidak terburu-buru. Nikmati makanan tersebut. Ketiga, tidak ada salahnya menggunakan bantuan aplikasi GGL untuk memantau kandungan nutrisi makanan yang dikonsumsi setiap hari. Tujuannya supaya pola dan kebiasaan makan jadi lebih baik.