Penderita diabetes melitus sering kali diminta untuk mengurangi bahkan tidak mengonsumsi gula sama sekali untuk menjaga kadar gula dalam darah. Apakah itu berarti kita tidak bisa makan makanan manis? Adakah cara bagi kita untuk menikmati makanan manis walau hanya sesekali? Simak artikel GGL ini untuk mengetahui tips dalam memilih gula untuk diabetes agar kadar gula darah kita tetap terjaga.
Daftar Isi artikel
1. Rencanakan Waktu untuk Makanan Manis
Kita semua pasti pernah “ngidam”. Rasa ngidam atau craving biasanya terjadi apabila kita benar-benar menghindari jenis makanan tertentu. Hal ini berlaku pula pada makanan manis. Memiliki penyakit diabetes bukan berarti kita sama sekali tidak boleh mengonsumsi makanan manis, karena kuncinya ada pada kata “cukup”.
Rasa manis yang kita dapat dari gula, begitu pula serat dan pati, merupakan jenis karbohidrat. Karbohidrat dari sumber pati seperti nasi dan serealia menyebabkan lonjakan gula darah yang sama seperti saat kita mengonsumsi gula. Untuk itu, menghitung jumlah karbohidrat total jauh lebih penting daripada kita hanya mengurangi asupan gula saja.
Apabila kita berencana untuk sesekali menikmati sepotong kecil kue yang mengandung kurang lebih 35 gram karbohidrat, pastikan untuk mengurangi sumber karbohidrat lain saat waktu makan. Kita bisa melakukannya dengan mengurangi porsi karbohidrat atau menggantinya. Contoh, mengonsumsi makanan pengganti nasi yang memiliki karbohidrat lebih rendah seperti kembang kol, jagung, atau oatmeal, dan menyisihkan “kuota” karbohidrat untuk makanan manis seperti kue.
2. Pakai Gula untuk Diabetes
Gula untuk diabetes adalah pemanis buatan yang bisa menjadi alternatif apabila kita sedang menginginkan makanan atau minuman manis. Pemanis buatan memberikan rasa manis yang berkali-kali lipat lebih besar dari gula biasa. Cukup digunakan sedikit saja sudah bisa memberikan rasa legit pada hidangan kita.
Baca Juga : Waspadai 5 Gejala Diabetes Melitus ini
Selain rasanya yang sangat manis, pemanis buatan juga mengandung nol kalori. Itu sebabnya mengonsumsi pemanis buatan dalam batas normal bisa membantu mengurangi asupan gula dan kalori harian. Walaupun pemanis buatan tidak mempengaruhi kadar gula darah, kita tetap perlu memperhatikan bahan-bahan lainnya dalam produk makanan yang bisa saja mempengaruhi kadar gula darah.
3. Perhatikan Apa yang Kita Minum
Tidak hanya minuman soda yang mengandung gula tinggi. Isotonic drink, minuman berenergi (energy drink), hingga teh dan jus buah botolan juga bisa meningkatkan kadar gula dalam darah. Beberapa produk minuman ini juga jarang menuliskan kata “gula” pada kemasan produk.
Beberapa produsen menggunakan nama lain sebagai penambah rasa manis pada produk mereka. Contohnya seperti sukrosa, glukosa, dekstrosa, dan masih banyak lagi. Untuk itu, kita harus lebih cermat dalam memilih dan meminum minuman kemasan dengan selalu membaca informasi nilai gizi dan komposisi produk.
4. Utamakan Makan Buah
Banyak orang percaya bahwa rasa manis pada buah berasal dari jenis gula yang tidak berbahaya. Faktanya, fruktosa, jenis gula utama pada buah, merupakan jenis monosakarida yang dapat diserap oleh tubuh dengan cepat. Dengan kata lain, mengonsumsi buah juga dapat memicu peningkatan gula darah.
Untungnya, buah tidak hanya mengandung fruktosa. Buah segar juga mengandung serat dan berbagai vitamin yang bermanfaat bagi tubuh kita.
Baca Juga : Antara Jus dan Buah Segar, Mana yang Lebih Baik?
Serat pada buah membuat fruktosa menjadi lebih lambat diserap tubuh dan membantu kita untuk kenyang lebih lama. Konsumsi buah segar jauh lebih direkomendasikan daripada jus buah ataupun smoothie. Alasannya, karena pada saat buah segar diubah menjadi jus, kandungan gula di dalamnya akan keluar dari selnya dan menjadi gula bebas. Lebih lagi, serat juga bisa ikut hilang bersamaan dengan buah segar yang dihancurkan.
Tanpa adanya serat, kita sama saja seperti meminum “gula”. Beberapa dari kita mungkin tidak akan bisa menghabiskan empat buah jeruk berturut-turut, namun kita bisa meminum segelas jus jeruk tanpa merasa kenyang. Jus buah memiliki kepadatan energi dan kandungan gula yang hampir sama dengan produk minuman dengan pemanis lainnya (250 ml jus jeruk mengandung 110 kalori dan 26 gram gula sedangkan 250ml soda mengandung 105 kalori dan 26.5 gram gula).
Sekarang kita tahu saat memilih gula untuk diabetes, menghitung total karbohidrat harian jauh lebih penting daripada menghindari makanan manis sama sekali. Hitung kebutuhan dan catat asupan karbohidrat harian kita dengan aplikasi GGL. Dengan begini kita bisa menjaga kadar gula darah agar tetap normal!