Kondisi perempuan sebelum dan selama haid bisa sangat berbeda. Namun, umumnya perempuan merasakan rasa sakit. Baik itu di sekitar bawah perut, atau punggung. Karena kondisi ini, tidak heran kalau ada yang bertanya apakah olahraga saat haid diperbolehkan. Sebagian besar perempuan bahkan memilih untuk absen berolahraga.
Alasannya bermacam-macam. Mulai dari ingin menghindari rasa sakit, kelelahan, hingga takut kalau-kalau aktivitas fisik yang terlalu berat bisa mempengaruhi kondisi tubuh. Apa benar keputusan untuk tidak berolahraga selama haid sudah tepat? Mari kita periksa jawabannya.
Daftar Isi artikel
Tidak Berbahaya, Justru Bermanfaat
Ada perempuan merasa mudah lelah saat sedang haid, ada juga yang tidak. Ini cukup wajar terutama di hari pertama haid. Saat tersebut adalah kondisi di mana kadar hormon estrogen dan progesteron berada di titik paling rendah. Jadi wajar-wajar saja kalau kita merasa mudah lelah. Namun kadar kedua hormon ini akan meningkat seiring berjalannya waktu.
Sekalipun kadar kedua hormon tersebut rendah dan membuat tubuh mudah lelah, kita tetap bisa melakukan olahraga. Yakni dengan memilih melakukan beberapa jenis latihan dengan intensitas ringan. Dengan begini kita bisa memastikan tubuh tetap aktif bergerak selama haid.
Jadi, apakah olahraga saat haid diperbolehkan? Jawabannya, boleh. Bahkan kita dianjurkan untuk melakukannya.
Tubuh yang tetap aktif dengan berolahraga selama haid juga punya manfaat baik. Mulai dari meredakan Premenstrual Sydrome (PMS) hingga rasa sakit selama haid. Konsistensi kita untuk tetap bergerak dan berolahraga juga akan bermanfaat pada siklus haid berikutnya. Kondisi PMS dan rasa sakit tidak akan sesakit sebelumnya saat kita kurang bergerak.
Mengurangi PMS dan Rasa Sakit
Kondisi PMS setiap perempuan bisa jadi berbeda. Namun umumnya PMS ini adalah kondisi perubahan secara fisik dan mood menjelang dan/atau selama haid. Beberapa PMS yang umumnya dialami ini termasuk emosional, stres, menarik diri, sulit berkonsentrasi, susah tidur, perubahan gairah seksual, sakit kepala, rasa sakit pada bagian tubuh tertentu, mudah lelah, masalah kulit (jerawat), nafsu makan berubah (ngidam), sakit perut, payudara terasa sakit, kembung, serta naiknya berat badan dan lingkar tubuh.
Ada perempuan yang mengalami hampir semua kondisi di atas, ada juga yang hanya mengalami beberapa kondisi saja. Ini juga bergantung pada kondisi kesehatan dan gaya hidup kita.
Berolahraga, terutama melakukan kardio ringan seperti jalan kaki bisa membantu mengurangi PMS. Rutin berolahraga juga dapat membantu mengurangi rasa kram pada bagian perut (Primary dysmenorrhea) menjelang atau selama haid. Kita jadi bisa tetap melakukan aktivitas dan rutinitas sehari-hari tanpa terlalu terganggu oleh rasa sakit selama haid.
Tidak hanya itu, berolahraga juga dapat memperbaiki mood kita selama haid. Saat berolahraga otak akan memproduksi hormon endorfin. Hormon ini dapat mengurangi rasa stres atau mood buruk saat atau menjelang haid. Hormon endorfin juga bisa membantu mengurangi rasa sakit yang sering dirasakan saat haid.
Hindari Olahraga yang Terlalu Berat
Saat akan berolahraga, kita juga harus mempertimbangkan kondisi tubuh saat haid. Ada baiknya kita memilih olahraga dengan intensitas sedang atau ringan, terutama di awal-awal siklus. Kita bisa menerapkan olahraga kardio sederhana seperti berjalan cepat, bersepeda, atau jogging.
Selain melakukan latihan kardio ringan, kita juga bisa melakukan latihan resistance selama haid. Dengan catatan untuk mengurangi intensitas atau set latihan. Hindari olahraga secara berlebihan atau terlalu melelahkan saat haid. Olahraga yang berlebihan dapat mengganggu siklus menstruasi. Jadi sebaiknya tetap jaga olahraga dalam moderasi yang pas dengan kesanggupan tubuh kita.
Tips tambahan lainnya adalah pastikan untuk tetap terhidrasi dengan minum air putih yang cukup. Karena kurang minum air putih bisa memicu rasa kram perut saat haid. Jaga juga pola makan dan kualitas makanan. Kita bisa melakukan ini dengan memakai bantuan aplikasi GGL. Pastikan juga untuk mendapat waktu tidur yang cukup. Tujuannya agar badan tetap bugar, dan tidak lagi kebingungan dengan pertanyaan apakah olahraga saat haid diperbolehkan atau tidak.