Banyak jenis diet sudah dicoba, tapi tetap saja tidak berhasil. Diet ekstrem yang mengharuskan menahan lapar berjam-jam, diet mahal dengan suplemen atau produk detoks. Awalnya mungkin berhasil, tapi berat badan naik kembali saat berhenti diet. Ini dia faktor penyebab gagal diet yang kerap kali dilakukan.
Daftar Isi artikel
1. Tidak Menjaga Asupan Kalori
Faktanya ada banyak orang suka menganggap remeh asupan kalori yang ia makan. Tidak benar-benar diukur. Bahkan kesalahan yang sering sekali terjadi adalah mengira porsi kecil sama dengan kalori kecil. Padahal ini belum tentu benar. Alhasil sering terjadi kita mengonsumsi terlalu banyak kalori.
Tidak hanya itu, makan terlalu sedikit asupan kalori setiap harinya juga bisa bikin diet gagal. Persis yang diterapkan dalam diet ekstrem yang hanya mengijinkan kita makan siang saja dan mengonsumsi makanan pengganti sepanjang hari.
Mengonsumsi kalori terlalu sedikit seperti ini bisa bikin tubuh tidak bertenaga. Jangankan untuk berolahraga, untuk beraktivitas saja kita mudah lelah dan lemas.
Mengonsumsi kalori terlalu sedikit juga berdampak pada kesehatan secara jangka panjang. Contohnya, mengganggu siklus menstruasi, menurunkan sistem kekebalan tubuh, melemahkan tulang, dan menurunkan metabolisme.
Bahkan, walaupun saat diet ekstrem dilakukan dalam jangka pendek, kebanyakan dari diet ini hampir selalu berakhir gagal.
Karena yang terjadi adalah diet ekstrem ini tidak aman untuk dilakukan dalam jangka panjang. Hasilnya tidak bertahan lama dan kita akan kembali ke kebiasaan lama. Itu sebabnya diet-diet ekstrem tidak bisa memberi hasil jangka panjang yang hanya bisa diperoleh dari gaya hidup sehat.
2. Gagal Diet Karena Tidak Olahraga
Diet bukan magic. Ada usaha-usaha ekstra yang dilakukan, termasuk berolahraga. Diet tanpa olahraga bisa saja bikin berat badan turun, tapi badan belum tentu berbentuk. Diet ekstrem hanya akan memakan habis otot dan kepadatan tulang. Alhasil ada gelambir-gelambir di tubuh kita karena diet tidak disertai dengan olahraga.
Diet yang tidak disertai olahraga jadi faktor penyebab gagal dietkarena berat badan dengan mudah naik kembali. Artinya, diet tanpa olahraga hanya akan menunjukkan hasil jangka pendek. Dengan berolahraga kita bisa menambah massa otot tanpa lemak.
Bertambahnya massa otot akan meningkatkan metabolisme (BMR) yang mana membantu menjaga berat badan stabil dalam jangka panjang. Tidak hanya itu, olahraga pada dasarnya juga baik bagi kondisi kesehatan secara keseluruhan.
Tidak perlu memulai dengan olahraga berat. Mulailah dengan porsi latihan ringan atau low impact. Selain berolahraga, pastikan agar tetap aktif bergerak. Perbanyak jalan kaki setiap hari bisa jadi salah satu opsi yang mudah untuk dilakukan. Dengan begitu kita bisa menghindari penyebab gagal diet.
3. Pola Makan Tidak Teratur, Nutrisi Tidak Seimbang
Alasan lainnya kenapa banyak diet gagal terus adalah tidak makan dengan teratur. Ada banyak diet yang menerapkan pembatasan waktu makan. Kita hanya diperbolehkan makan pada jam-jam tertentu. Alhasil kita kelaparan selama berjam-jam setiap hari. Melewatkan waktu makan seperti ini akan mengurangi terlalu banyak energi harian yang dibutuhkan.
Selain itu, saat menahan lapar terlalu lama, kita justru makin ingin makan dan bisa berakhir overeating (makan secara berlebihan), atau emotional eating.
Diet juga bisa gagal saat kebutuhan nutrisi tidak terpenuhi. Contohnya saat kita menerapkan diet penuh pantangan. Tidak boleh makan karbo, cuma boleh makan satu kali saja setiap hari, atau diet yang hanya makan buah-buahan saja.
Diet ekstrem seperti ini tidak akan awet. Ujung-ujungnya kita akan kembali lagi ke kebiasaan makan yang lama. Tidak hanya itu, nutrisi yang tidak terpenuhi juga bisa membuat kita jatuh sakit.
Jadi pastikan untuk mengonsumsi makanan utuh selama diet demi mendapat nutrisi lengkap. Hindari makanan olahan. Jangan lupa juga untuk minum air putih yang cukup setiap hari agar tubuh tetap terhidrasi dan tetap bisa merasa kenyang lebih lama.
4. Tidak Mendapat Tidur yang Cukup
Kurang tidur juga jadi penyebab gagal diet. Dalam satu studi disebutkan kalau kurang tidur bisa meningkatkan nafsu makan yang berujung pada obesitas. Itu sebabnya kita butuh tidur yang cukup.
Pastikan untuk mendapat tidur 7-9 jam setiap harinya. Mendapat tidur yang cukup membantu tubuh untuk memulihkan tenaga dan membangun kembali sistem di tubuh untuk dapat beraktivitas dengan bugar saat bangun.
Banyak orang menyangka tidur justru bikin gemuk. Ini salah besar. Saat kita tidur tubuh masih terus bekerja, dan selama tubuh bekerja ada banyak kalori yang terpakai di sana. Ini disebut Resting Energy Expenditure (REE). Jadi tidur tidak akan bikin gemuk. Tidur yang cukup, lalu pastikan juga untuk hidup lebih aktif bergerak.
Ada satu lagi sebenarnya penyebab kenapa banyak diet gagal terus. Ini biasanya terjadi saat metabolisme tubuh sedang beradaptasi. Saat asupan kalori dikurangi, lalu berat badan kamu turun, ini akan memperlambat laju metabolisme. Alhasil kamu melihat timbangan tidak bergerak dan mengira diet stuck dan gagal, lalu memutuskan untuk berhenti.
Stuck adalah bagian dari proses. Beri tubuhmu waktu untuk menyesuaikan dengan perubahan-perubahan selama diet. Tetap lanjutkan rutinitas diet seimbang dan selalu disiplin mencatat serta memantau progres dengan sabar agar bisa mengatasi berbagai faktor penyebab gagal diet. Manfaatkan aplikasi GGL untuk tetap memantau progres diet secara keseluruhan.