6 Kebiasaan Buruk Penyebab Obesitas

penyebab-obesiatas

Tanpa disadari, ada beberapa kebiasaan buruk penyebab obesitas yang harus diwaspadai. Obesitas bukanlah kondisi yang kita inginkan. Karena ada banyak risiko penyakit kronis jika tubuh sudah memasuki kondisi ini. Mulai dari gangguan hormon, metabolisme, hingga penyakit kardiovaskular, bahkan kematian.

Kebiasaan-kebiasaan tidak sehat ini mulai dari tidur yang tidak cukup sampai kebiasaan mengonsumsi makanan olahan setiap hari. Berikut ulasan selengkapnya.

1. Kurang Tidur

Jangan anggap remeh waktu tidur kita setiap hari. Karena kurang tidur bisa berujung pada obesitas. Studi sudah membuktikan bahwa kurang tidur bisa meningkatkan hormon ghrelin dan mengurangi produksi hormon leptin. Kondisi ini cenderung membuat kita merasa lapar dan meningkatkan nafsu makan.

Tidak heran jika terus-menerus kurang tidur akan membuat kita makan lebih banyak. Untuk itu, sebaiknya pastikan untuk mendapat tidur yang cukup. Setidaknya 7-9 jam setiap harinya. Dengan begini kita bisa mengurangi satu penyebab obesitas.

2. Makan Sambil Nonton

Sebagian besar dari kita pasti pernah melakukan ini. Makan atau ngemil sambil menonton tayangan di TV atau layanan streaming. Kebiasaan ini membuat kita mengonsumsi lebih banyak kalori tanpa sadar. Apalagi jika yang dikonsumsi adalah camilan dalam kemasan yang punya kandungan kalori tinggi.

Rasa lapar bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi seberapa banyak kita akan mengonsumsi makanan. Ternyata atensi juga berpengaruh di sini. Saat makan sembari melakukan aktivitas lain perhatian kita cenderung terbagi. Di saat yang sama kita tidak lagi benar-benar sadar akan rasa lapar secara fisik dan menjaga asupan kalori yang masuk ke tubuh.

3. Tidak Sarapan

Bagi yang merasa tidak terbiasa sarapan, sepertinya harus mulai membiasakan diri untuk mengonsumsi makan pagi. Karena ternyata melewatkan sarapan jadi salah satu kebiasaan tidak sehat penyebab obesitas.

Saat melewatkan sarapan, kita menciptakan jeda yang cukup panjang antara makan malam di hari sebelumnya dengan makan siang pada hari berikutnya. Jeda panjang ini dapat meningkatkan rasa lapar dan nafsu makan yang bisa berujung pada overeating (makan berlebihan). Dalam salah satu review yang dilakukan pada 45 studi juga mendukung bahwa tidak sarapan bisa meningkatkan risiko obesitas.

kebiasaan yang menyebabkan obesitas

4. Overthinking dan Berujung Stres

Entah disadari atau tidak, ada satu kebiasaan yang juga tidak baik bagi tubuh dan mental. Yakni overthinking alias menghabiskan waktu berfokus memikirkan masalah atau mengkhawatirkan hal-hal yang belum tentu terjadi. Overthinking akan berujung stres. Saat stres tubuh akan memproduksi hormon kortisol.

Hormon kortisol ini dapat memperlambat metabolisme dan membuat tubuh menyimpan lebih banyak lemak, terutama di tubuh bagian tengah. Tidak heran kalau kondisi stres jangka panjang dikaitkan dengan naiknya berat badan dan obesitas. Mulailah berolahraga, menekuni satu hobi, atau melakukan hal-hal yang disukai untuk mengurangi stres.

5. Kurang Minum Air Putih

World Health Organization merilis rekomendasi banyaknya air putih yang perlu kita minum setiap hari. Terkhusus di negara tropis seperti di Indonesia, kita membutuhkan setidaknya 3-6 liter air putih setiap hari. Jika kita melakukan aktivitas berat seperti berolahraga, disarankan untuk minum lebih dari 3 liter, yakni sekitar 4 liter lebih air putih.

Jika ternyata kurang minum air putih setiap harinya, jangan heran kalau berat badan kita cenderung bertambah. Karena air putih dapat membantu mencegah makan berlebihan, kurang minum air putih justru dapat meningkatkan indeks massa tubuh (BMI) dan obesitas.

6. Terlalu Sering Mengonsumsi Makanan Olahan

Makanan olahan sudah sangat terkenal memiliki kalori tinggi tapi tidak mengenyangkan. Alhasil kita ingin mengonsumsi lebih banyak dalam sekali makan. Selain kalorinya yang tinggi, makanan olahan juga tidak mengandung nutrisi yang cukup untuk tubuh.

Dalam sebuah survei yang dilakukan di Inggris bahkan membuktikan bahwa mereka yang mengonsumsi lebih banyak makanan olahan lebih cenderung mengalami obesitas daripada yang tidak. Selain alasan tinggi kalori tadi, makanan olahan juga dibuat dengan cita rasa yang mudah disukai oleh lidah sebagian besar orang. Rasanya sangat enak, sehingga membuat kita mudah ketagihan.

Alih-alih mengonsumsi makanan olahan, beralihlah ke makanan utuh. Nutrisinya lebih lengkap, kalorinya pun tidak setinggi makanan olahan, dan yang paling penting bisa membuat kita lebih kenyang.

Gunakan juga bantuan aplikasi GGL untuk mengatur makanan sehari-hari agar tidak melampaui asupan kalori harian. Ini juga jadi cara efektif untuk mengurangi kebiasaan tidak sehat penyebab obesitas, yakni dengan mengontrol makanan dan pola makan.

0

Share
GGL
© 2024 GGL