Mengonsumsi makanan penurun gula darah bisa jadi salah satu opsi untuk bantu stabilkan kadar gula dalam darah. Terutama bagi kita yang hobi makan manis-manis. Kenapa? Karena gula darah yang tinggi bisa meningkatkan risiko diabetes.
Apalagi bagi kita yang memiliki riwayat diabetes dari keluarga atau memasuki kondisi prediabetes. Kestabilan gula darah harus benar-benar dipertimbangkan agar tidak mengalami kondisi yang lebih parah dan membuat kita berisiko hidup dengan diabetes.
Berikut beberapa rekomendasi makanan penurun gula darah yang sudah GGL siapkan.
Daftar Isi artikel
5 Makanan Penurun Gula Darah Terbaik
Brokoli
Kandungan brokoli dan kecambah brokoli yang bisa menurunkan kadar gula darah di dalam tubuh adalah sulforaphane.
Dari studi yang sudah dilakukan, mengonsumsi brokoli dengan moderasi bisa bermanfaat untuk penderita diabetes (1) karena kandungan serat larut dan kromium yang membuat indeks glikemik brokoli sangat rendah.
Penelitian lain menegaskan hal ini dengan memberikan bubuk kecambah brokoli pada penderita diabetes selama 4 minggu. Hasilnya, konsentrasi serum insulin di dalam tubuh menurun dengan signifikan. Ini menjadi tanda bahwa kandungan antioksidan brokoli berpotensi membantu penderita diabetes tipe 2.
Labu
Labu banyak digunakan untuk meregulasi gula darah pada beberapa pengobatan tradisional. Bahkan penelitian yang dilakukan pada 20 pasien diabetes kritis menunjukkan adanya penurunan gula darah yang cukup signifikan.
Ini mungkin karena kandungan karbohidrat polisakarida dalam labu yang sudah lama dikenal sebagai zat yang mampu mengontrol kadar gula dalam darah.
Penelitian yang memakai ekstrak labu menunjukkan adanya penurunan gula darah. Namun, penelitian lanjutan diperlukan untuk mengetahui apakah labu di panggang atau kukus memiliki efek yang sama.
Selain daging buahnya, mengonsumsi biji labu juga mampu membantu menurunkan kadar gula darah. Dari penelitian lain yang dilakukan, mengonsumsi 65 gram biji labu bisa mengurangi kenaikan gula darah setelah makan hingga 35%.
Kacang-kacangan
Kacang-kacangan seperti kacang tanah dan almond mengandung serat, nutrisi, dan lemak yang baik untuk tubuh asal dikonsumsi dengan tepat. Inilah kenapa mengonsumsi kacang mampu menurunkan gula darah puasa dan gula darah setelah makan.
Studi dilakukan pada 25 orang yang sudah memiliki riwayat diabetes tipe 2. Setelah menjalankan diet dengan mengonsumsi kacang-kacangan untuk mengganti sebagian karbohidrat, gula darah menurun dan cenderung lebih stabil.
Kacang-kacangan yang dikonsumsi tidak diberi garam dan kulitnya utuh. Selain itu, waktu konsumsinya boleh dilakukan saat sarapan, di antara jam makan, atau saat lapar.
Penelitian lain yang menggunakan kacang pohon (almond, pistachio, atau mete) secara rutin sebanyak 56 gram per hari juga menunjukkan penurunan gula darah.
Ini karena kacang-kacangan memiliki indeks glikemik rendah dan kandungan lemaknya memperlambat pengosongan lambung serta penyerapan karbohidrat yang membuat gula darah makin terkontrol. Kacang mungkin cocok untuk menggantikan karbohidrat dengan indeks glikemik tinggi.
Biji-bijian
Biji-bijian seperti bean dan lentil mengandung nutrisi yang dibutuhkan untuk menstabilkan gula darah seperti magnesium, serat, dan protein. Makanan ini juga mengandung serat larut dan pati yang dapat menekan penyerapan gula darah setelah makan.
Sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui efek pemberian kedelai hitam dan chickpea sebagai campuran nasi. Ternyata mencampurkan nasi putih dan biji-bijian mampu menurunkan indeks glikemik makanan dan bantu hindari lonjakan gula darah setelah makan.
Sayuran Fermentasi
Mengonsumsi sayuran fermentasi bisa memberikan manfaat yang sangat besar untuk tubuh. Dari studi yang dilakukan, makanan ini mampu meningkatan sensitivitas insulin hingga menurunkan kadar glukosa dalam darah.
Mengonsumsi kimchi segar dan yang sudah difermentasi ternyata mampu meningkatkan toleransi glukosa. Artinya, tubuh bisa menggunakan glukosa dengan baik sehingga kadarnya dalam darah tidak berlebihan.
Terakhir, penelitian juga dilakukan pada 41 orang yang menjalankan pola makan tradisional Korea, termasuk mengonsumsi kimchi. Setelah 12 hari ditemukan adanya penurunan HbA1c.
Baca Juga :
Waspadai 5 Gejala Diabetes Melitus ini
4 Tips Memilih Gula untuk Diabetes yang Aman
Untuk menurunkan kenaikan gula darah berlebih dan risiko diabetes, kita bisa mengonsumsi makanan yang sudah dibahas di atas. Namun, apakah dengan melakukan ini saja sudah cukup menjadikan tubuh lebih sehat?
Makanan penurun gula darah memang bagus untuk mencegah kenaikan glukosa yang berlebihan di tubuh. Namun, menjalankan pola hidup ala GGL termasuk olahraga secara rutin serta mengatur pola makan tetap disarankan sebagai langkah untuk mencegah diabetes.