Tren merokok di Indonesia terus meningkat, padahal bahaya rokok bagi kesehatan tidak main-main. Berdasarkan survey yang dilakukan pada tahun 2019 ada 33% dari total perokok laki-laki yang menghabiskan 10-15 rokok per hari. Sementara itu, 31% dari total perokok perempuan menghabiskan 5-9 rokok per hari.
Artinya, untuk persentase perokok laki-laki di Indonesia saja, per bulannya ada 33% yang menghisap 300-450 batang rokok. Berarti dalam setahun ada sekitar 3.600-5.400 batang rokok yang dikonsumsi.
Jika dihitung per bungkus barangkali tidak terasa, tapi jika dilihat konsumsi per batangnya ternyata sangat banyak. Mari kita cek sama-sama apa saja bahaya rokok bagi kesehatan.
Daftar Isi artikel
Bahaya Rokok bagi Kesehatan, Dari Otak hingga Penampilan
1. Mengganggu Sistem Pernapasan
Perokok memiliki risiko mengalami gangguan sistem pernapasan, terutama kanker paru-paru. Kondisi kanker paru-paru ini ditandai dengan tumbuhnya sel yang tidak normal dan dapat menyebabkan benjolan atau tumor.
Selain kanker paru-paru, merokok juga dapat meningkatkan risiko kanker lainnya seperti kanker mulut, hidung, sinus, kotak suara, serta tenggorokan. Gangguan pernapasan lainnya seperti bronkitis kronis dan emfisema juga dapat terjadi.
Bronkitis kronis adalah peradangan jangka panjang pada bronkus (saluran udara besar). Gejalanya adalah batuk berdahak dalam waktu lama.
Berbeda dengan bronkitis kronis, emfisema adalah gangguan kantung udara pada paru-paru kita. Gejalanya meliputi sesak napas, batuk, kelelahan, susah tidur, masalah jantung, penurunan berat badan, bahkan depresi.
Bahaya rokok bagi kesehatan pernapasan ini tidak hanya dialami oleh perokok saja. Anak-anak dan bayi yang terpapar asap rokok lebih mungkin mengalami asma, infeksi telinga, dan berisiko tinggi terkena sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).
2. Dampaknya Pada Otak
Kandungan nikotin pada rokok ternyata dapat meniru beberapa neurotransmitter (hormon pengirim sinyal ke otak). Salah satunya adalah dopamine. Itu sebabnya nikotin dapat merangsang rasa senang dan membuat perokok merasa lebih baik.
Meski begitu, dampak jangka panjangnya justru berbahaya bagi otak. Merokok dapat memicu penurunan kognisi yang membuat kita mudah lupa dan tidak dapat berpikir cepat.
Lebih jauh, merokok juga meningkatkan risiko demensia, yakni kondisi yang memengaruhi memori, daya pikir, keterampilan bahasa, bahkan mengubah perilaku kita.
Baca Juga :
Penelitian Tentang Rokok Herbal: Apakah Lebih Aman?
Apakah Rokok Elektrik Berbahaya dibanding Rokok Tembakau?
Karena bahaya rokok bagi kesehatan terutama dampaknya pada otak, merokok berisiko tinggi sebabkan stroke. Di saat yang sama, semakin lama kita merokok, semakin tinggi pula risiko kehilangan volume otak.
Berhenti merokok akan membantu mengurangi nikotin masuk ke otak, namun memang akan terjadi efek samping. Kita akan mengalami gejala penarikan seperti rasa cemas berlebih, mudah marah, dan sakau (dorongan untuk merokok lagi).
3. Membahayakan Sistem Kardiovaskular
Merokok adalah penyebab utama terjadinya penyakit kardiovaskular. Kandungan pada asap rokok membuat sel-sel yang melapisi pembuluh darah membengkak dan meradang. Kondisi ini dapat mempersempit pembuluh darah dan memicu penyakit kardiovaskular.
Berikut beberapa penyakit kardiovaskular yang disebabkan:
- Aterosklerosis. Merokok dapat meningkatkan pembentukan plak pada pembuluh darah. Pembuluh darah yang menyempit jadi kurang fleksibel yang kemudian akan menyebabkan aterosklerosis.
- Jantung koroner. Kandungan asap rokok dapat menyebabkan darah mengental dan membentuk gumpalan. Hal ini dapat memicu terjadinya penyempitan atau penyumbatan yang menghambat sirkulasi darah ke jantung dan menyebabkan kematian mendadak.
- Stroke. Orang yang merokok lebih mungkin mengalami stroke daripada yang tidak merokok. Stroke adalah kondisi hilangnya fungsi otak karena sirkulasi darah ke otak yang terganggu.
- Peripheral Arterial Disease (PAD). Kondisi ini terjadi saat penyempitan pembuluh darah membuat aliran darah ke lengan, tungkai, tangan, dan kaki berkurang. Ini membuat sel dan jaringan kekurangan oksigen. PAD bisa dialami tanpa gejala, atau gejala ringan. Beberapa orang ada yang mengalami rasa nyeri saat berjalan.
- Aneurisme Aorta Abdominal. Merokok dapat memicu kerusakan awal pada aorta perut dan menyebabkan aneurisme. Jika aneurisme aorta abdominal ini pecah, risikonya adalah kematian. Perokok memiliki risiko lebih tinggi meninggal akibat kondisi ini.
4. Mempengaruhi Penampilan Kita
Bahaya rokok bagi kesehatan juga membuat kulit kita kekurangan oksigen dan nutrisi. Alhasil kulit tampak pucat, kusam, atau tidak merata warnanya. Kandungan pada rokok juga dapat merusak kolagen dan elastin. Keduanya adalah serat yang bikin kulit kita kencang dan lebih elastis.
Saat kulit kita kehilangan elastisitasnya, bagian tubuh yang dulunya kencang jadi kendor. Umumnya terjadi pada lengan bagian dalam dan payudara. Hal yang sama juga menyebabkan perokok memiliki lebih banyak kerutan serta memicu timbulnya bintik-bintik hitam pada kulit.
Psoriasis juga sangat mungkin dialami oleh perokok. Yakni munculnya bercak tebal dan bersisik pada kulit kita.
Orang yang sudah merokok untuk waktu yang lama, salah satu tandanya adalah gigi mereka akan menguning. Gigi para perokok juga lebih mudah tanggal. Tidak hanya gigi, perokok juga cenderung mengalami penyakit gusi dan masalah bau mulut.
Diketahui kalau tembakau dapat menodai tidak hanya kulit dan gigi, tapi juga kuku kita. Rambut kita juga lebih mudah rontok dan menipis. Seiring bertambahnya usia, orang yang merokok juga lebih mungkin terkena katarak.
5. Menurunkan Performa Seksual
Laki-laki dan perempuan yang merokok dapat mengalami penurunan performa seksual. Pada perempuan merokok dapat mempengaruhi produksi hormon, dan jadi lebih sulit untuk hamil. Sementara pada pria, rokok dapat merusak DNA pada sperma dan mengurangi kesuburan.
Terpapar asap rokok juga berbahaya. Karena asap rokok dapat mengganggu aliran darah yang dibutuhkan pria untuk ereksi.
6. Mengganggu Sistem Pencernaan
Tidak banyak yang tahu, kalau ternyata merokok juga menyebabkan penyakit pada sistem pencernaan. Mulai dari GERD, tukak lambung, penyakit hati, hingga kanker seperti kanker mulut, tenggorokan, perut, pankreas, usus, dan rectum.
Merokok dapat melemahkan katup yang membatasi kerongkongan dan lambung. Itu sebabnya merokok dapat memicu GERD. Rutin merokok juga dapat meningkatkan risiko infeksi H. pylori (kerusakan dinding lambung), serta memperlambat penyembuhan tukak lambung.
Baca Juga :
Tips Diet Sukses 1 Minggu yang Mudah Dilakukan
Adakah Cara Menurunkan Berat Badan dengan Cepat?
Melihat banyaknya bahaya rokok bagi kesehatan, sudah saatnya kita menerapkan gaya hidup yang lebih sehat untuk mengurangi risiko dampaknya.
Caranya dimulai dengan berhenti merokok, makan makanan yang sehat, serta rutin berolahraga. Ini bisa kita lakukan dengan bantuan aplikasi GGL dan fitur-fiturnya.