Menurunkan berat badan sebenarnya adalah perjalanan yang panjang. Waktu dan prosesnya pun berbeda pada setiap orang. Ada yang tekun dan sabar, ada juga yang mencari cara menurunkan berat badan dengan cepat demi mencapai berat badan ideal.
Turun berat badan dalam waktu singkat bukan berarti tidak mungkin. Namun terkadang caranya yang salah. Konsumsi obat diet, ataupun makanan pengganti yang bahkan tidak kita tahu apa kandungannya justru bisa menimbulkan masalah kesehatan baru.
Beberapa cara di bawah ini bisa jadi alternatif menurunkan berat badan dengan cepat.
Daftar Isi artikel
Cara Menurunkan Berat Badan dengan Cepat
1. Intermittent Fasting
Intermittent fasting adalah metode diet di mana kita harus puasa di waktu-waktu tertentu. Diet ini terbukti efektif dalam menurunkan 3-8% berat badan dalam kurun waktu 3 hingga 8 minggu.
Kelebihan dari diet ini adalah fleksibilitas. Kita bisa mengatur sendiri kapan kita akan puasa dan juga dibebaskan untuk makan apa saja saat kita sedang tidak puasa.
Baca Juga : Cara Menerapkan Diet Intermittent Fasting
Tujuan utama dari diet intermittent fasting adalah pergantian metabolisme. Pada saat kita tidak makan apa pun dalam sehari, tubuh akan langsung mengambil cadangan lemak kita untuk dijadikan energi. Inilah mengapa, jika diet ini dilakukan dengan rutin dan benar, berat badan dan massa lemak kita akan berkurang dengan cepat.
2. Diet Air Putih
Diet air putih dikenal pula dengan sebutan “water fasting” atau “zero calorie diet”. Sesuai dengan namanya, diet ini hanya memperbolehkan minum air putih sebanyak 2 – 3 liter dalam sehari tanpa makanan ataupun minuman manis lainnya yang mengandung kalori.
Diet air putih bisa memicu autofagi, yakni suatu proses dimana tubuh membersihkan sel yang sudah rusak agar sel-sel baru yang sehat terbentuk kembali. Autofagi juga menurunkan produksi hormon tertentu yang bisa menekan nafsu makan kita.
Untuk menjalani diet ini, air putih yang diminum harus air yang telah dimineralisasi. Ini karena pada saat melakukan diet air putih, tubuh akan kehilangan banyak natrium dan kalium. Air mineral bisa membantu menjaga keseimbangan mineral dalam tubuh.
Selain itu, sebelum menjalankan diet ini, tubuh harus dipastikan dalam kondisi prima. Kondisi tubuh yang prima ini bisa kita dapatkan dengan makan makanan yang sehat dan berolahraga.
Baca Juga : Apakah Minum Air Hangat Bisa Menurunkan Berat Badan?
Diet air putih terbukti mampu menurunkan masa lemak, berat badan, dan indeks masa tubuh (BMI). Umumnya, disarankan untuk menjalaninya selama 24 – 72 jam. Lebih dari jangka waktu tersebut perlu adanya pendampingan medis dari tenaga kesehatan profesional.
3. Ultra Low Fat Diet
Ultra low fat diet adalah diet yang membatasi asupan lemak tidak lebih dari 10% dari total asupan kalori harian. Metode diet ini didasari teori bahwa apabila kita ingin menurunkan berat badan, kita harus makan makanan yang rendah kalori.
Lemak adalah makronutrien yang paling tinggi kalorinya. Dua kali lebih tinggi daripada protein dan karbohidrat. Pada saat kita membatasi atau menghindari konsumsi lemak, otomatis jumlah kalori yang kita makan akan turun dengan cukup signifikan.
Sebuah penelitian membuktikan, ultra low fat diet dapat menurunkan berat badan sebanyak 8.7 kg hanya dalam tiga bulan.
Untuk menjalani diet ini, kita hanya perlu menghindari makanan yang mengandung mentega, margarin, krim, ataupun minyak. Makanan tersebut antara lain gorengan, daging yang berlemak, pastries, kue, susu full cream, keju, kacang-kacangan, maupun olahan coklat.
Baca Juga : Mengurangi Lemak di Perut, Adakah Latihan yang Cocok?
4. No Carb Diet
Saat menerapkan no carb diet, kita tidak boleh mengonsumsi lebih dari 30 gram karbohidrat dalam sehari. Konsep diet ini lahir dari fakta bahwa karbohidrat yang kita konsumsi (yakni biji-bijian termasuk beras, buah, roti, manisan, pasta, dan sayuran berpati) akan diubah menjadi lemak.
Nah, pada saat kita mengurangi asupan karbohidrat, tubuh otomatis akan mengurangi konversi karbohidrat yang berlebihan ini menjadi asam lemak. Alhasil, penumpukan lemak pun tidak terjadi.
Selain itu, saat konsumsi karbohidrat kita batasi, hormon insulin yang tugasnya “menyimpan lemak” juga dicegah pelepasannya. Seiring berjalannya waktu, lemak dalam tubuh pun akan semakin berkurang.
Sebuah penelitian menemukan no carb diet ampuh menurunkan berat badan 3 – 4 kg lebih banyak daripada mereka yang menjalani diet rendah lemak dalam 6 bulan.
Diet ini bisa dijalani dengan fokus pada makanan tinggi protein dan sayuran. Kita bisa memilih jenis daging hewani tanpa lemak, seafood, telur, keju, dan sayuran berdaun seperti bayam, kubis, sawi, dan lainnya.
Baca Juga : 5 Makanan Pengganti Nasi yang Baik bagi Tubuh
5. Konsumsi Obat Pencahar
Diperkirakan sebanyak 15% orang dewasa rutin mengonsumsi pil diet yang bersifat sebagai pencahar (laxative) untuk mengontrol berat badannya.
Obat pencahar bekerja dengan membantu usus menyerap lebih banyak air dari tubuh ke dalam tinja. Air ini berfungsi untuk melunakkan tinja dan membuatnya lebih mudah dikeluarkan.
Air yang diserap ke dalam tinja membuat kadarnya di dalam tubuh ikut berkurang. Inilah yang bisa membuat berat badan kita berkurang secara drastis dalam waktu singkat.
Baca Juga : Apakah Obat Diet Ampuh Turunkan Berat Badan?
Efek Penurunan Berat Badan yang Terlalu Cepat
Cara menurunkan berat badan dengan cepat mungkin bisa membuahkan hasil, tapi belum tentu berat badan yang sudah turun ini bisa kita pertahankan untuk waktu yang lama. Salah-salah, berat badan kita bisa kembali, atau bahkan lebih berat dari sebelumnya.
Baca Juga : Cara Menghitung Berat Badan Ideal untuk Target Diet
Alasannya karena diet yang dijalani tidak menjadi bagian dari pola hidup kita. Setiap dari kita pasti memiliki kebiasaan makan yang berbeda-beda. Ada yang harus makan nasi baru merasa kenyang, ada pula yang harus makan sesuatu yang digoreng baru merasa puas.
Selera makan tidak ada yang salah. Namun, bisa jadi keliru apabila kita tidak tahu jumlah kalori yang harus kita makan. Kita boleh kok mengonsumsi nasi, kue, gorengan, dan sebagainya saat diet, asalkan kita tahu batasan jumlahnya.
Tidak semua lemak itu jahat, begitu pula dengan karbohidrat. Jadi setelah kita tahu persis jumlah kalori beserta lemak, karbohidrat, dan protein dengan aplikasi GGL, langkah selanjutnya adalah memilih jenis yang tepat.
Pilih lemak tidak jenuh yang bisa kita dapatkan dari minyak sayur seperti minyak zaitun, minyak kanola, ataupun minyak safflower. Lemak baik sumber omega-3 juga bisa kita dapatkan dari ikan dan biji-bijian.
Baca Juga : Makanan yang Mengandung Lemak Baik Bagi Tubuh
Selain lemak, pilih juga karbohidrat kompleks yang mengandung serat didalamnya. Ini bisa kita dapatkan dari beras cokelat, jagung, sorghum, oatmeal, maupun ubi manis. Sedangkan untuk protein, pilih yang tidak mengandung tinggi lemak jenuh seperti ayam tanpa kulit, daging merah tanpa lemak, maupun protein nabati seperti tahu, tempe, dan kacang-kacangan lainnya.
Banyak orang beranggapan kalau semakin cepat tinja dikeluarkan, tubuh tidak memiliki kesempatan untuk menyerap kalori dalam makanan. Itulah mengapa obat pencahar sering digunakan sebagai salah satu usaha menurunkan berat badan.
Padahal anggapan ini salah. Tubuh tetap akan menyerap kalori dari apapun yang kita makan. Selain itu juga, penurunan berat badan yang terjadi karena obat pencahar disebabkan oleh massa air yang berkurang, bukan lemak kita.
Ini artinya, penurunan berat badan yang terjadi bersifat sementara, dan akan kembali seperti semula apabila kita kembali minum dan makan secara normal.
Coba Metode Cara Menurunkan Berat Badan Ala GGL
Ingin menurunkan berat badan tanpa harus menyiksa diri dengan cara instan yang tidak efektif? Cobalah metode diet Gak Gendut Lagi (GGL) yang dapat membantu Anda mencapai berat badan ideal dengan cara yang sehat dan efektif.
Baca ini : GGL Guide: 7 Langkah Memulai Program GGL
GGL adalah metode diet yang didasarkan pada defisit kalori secara bijak dan dibarengi dengan aktivitas fisik yang cukup. Baca artikel tentang GGL dan pelajari cara mengurangi kalori secara benar untuk memulai perjalanan diet yang sukses!