Rekomendasi Camilan Kekinian yang Masih Aman Dicoba

Camilan kekinian biasanya dicari karena enak dan unik. Sayangnya, kebanyakan camilan populer seperti ini tinggi kalori tapi minim nutrisi. Bahkan, ada camilan kekinian yang jika dikonsumsi terlalu banyak justru bisa berbahaya untuk kesehatan.

Meski kebanyakan camilan berbentuk kecil dan ringan, makanan olahan ini umumnya tinggi gula, garam, lemak jenuh, dan lemak trans. Jika tidak membaca informasi nilai gizi pada kemasan dengan teliti, kita bisa saja makan terlalu banyak dari porsi yang disarankan.

Alternatif Camilan Kekinian yang Bisa Dikonsumsi

Tidak semua camilan kekinian dikategorikan tidak sehat. Ada beberapa yang masih bisa kita konsumsi dengan moderasi. Berikut beberapa rekomendasi makanannya.

1. Loukoumades (Donat Yunani)

Dikenal sebagai donat Yunani, loukoumades merupakan alternatif camilan pengganti donat. Satu buah (50 gram) loukoumades memiliki 166 kalori dan 34 gram karbohidrat, 2 gram lemak, dan 3 gram protein. Untuk kandungan gula sebanyak 15 gram.

Jika ingin makan loukoumades, disarankan untuk tidak menambahkan topping yang mengandung banyak gula. Selain itu, batasi konsumsinya 1-2 buah saja untuk camilan agar tidak melebihi kebutuhan kalori dan batasan asupan gula harian.

2. Cheetos Tahu

Makanan ini bentuknya mirip cheetos, tetapi terbuat dari tahu dan tepung maizena. Kedua bahan ini lalu dicampur dengan sedikit penyedap rasa, lalu digoreng.

Camilan ini sebenarnya cukup sehat selama tidak ditambahkan terlalu banyak garam dan digoreng dengan minyak kelapa (VCO) atau zaitun. Kita dapat membuatnya lebih bergizi dengan menambahkan parutan sayur dan digoreng dengan sedikit minyak atau memakai wajan anti lengket.

3. Bola-Bola Ubi

Satu porsi bola-bola ubi isi keju memiliki kalori sekitar 150. Camilan ini sebagian besar mengandung karbohidrat dari ubi dan tepung sagu. Saat membuat bola-bola ubi sebaiknya tidak menambahkan gula terlalu banyak, karena (100 gram) ubi sudah mengandung 4,18 gram gula.

Lalu, untuk mengurangi kalori dari camilan ini disarankan untuk membatasi keju dan penggunaan minyak untuk menggoreng. Setelah digoreng bisa diletakkan di tisu makanan agar sebagian besar minyaknya terserap.

4. Telur Gulung

Bahan utama telur gulung hanya 2-3 butir telur yang dikocok lepas. Selanjutnya langsung digoreng dan digulung dengan tusuk sate. Kalorinya hanya didapatkan dari telur dan minyak yang dipakai untuk menggoreng.

Untuk meminimalkan kalori, disarankan untuk meniriskan telur gulung setelah digoreng. Jika diperlukan bisa ditaruh di kertas atau tisu masak yang akan menyerap minyak dengan cepat. Selebihnya, perhatikan penggunaan saus dan kecap yang dipakai agar tidak menambah kalori.

5. Bakso Aci

Satu porsi bakso aci (100 gram) mengandung 182 kalori. Sebagian besar kalori berasal dari karbohidrat sebesar 40,49 gram dan lemak 1,61 gram. Dengan kalori yang tidak terlalu banyak ini, baso aci bisa dipakai untuk pengganjal perut di siang atau sore hari.

Sebelum mengonsumsi bakso aci, perhatikan bumbu yang digunakan. Umumnya akan banyak menggunakan bumbu dengan kadar garam tinggi. Untuk menghindari efek buruknya, jangan minum semua kuah baksonya atau pakai sebagian bumbu saja.

Cara Menyiasati Kebiasaan Ngemil agar Lebih Sehat

Camilan yang kita konsumsi bisa menyehatkan atau justru memberikan dampak negatif pada tubuh. Untuk menyiasati efek buruk dari kebiasaan ngemil, lakukan beberapa cara berikut ini.

1. Membuat Camilan Sendiri

Membuat camilan sendiri membuat kita tahu bahan yang dipakai. Jadi, kita bisa menyesuaikan bahan yang akan digunakan. Contohnya dengan mengurangi penggunaan gula, garam, atau minyak yang bisa menyebabkan surplus kalori jika dimakan berlebihan.

2. Membatasi Porsi Makan

Batasi konsumsi camilan jenis apa pun meski menyehatkan. Camilan bisa dijatah sekitar 150-250 kalori per porsi. Selanjutnya hindari kebiasaan ngemil sambil melihat TV atau bekerja. Karena bisa membuat kita sulit merasa kenyang dan cenderung makan lebih banyak.

3. Menggunakan Bahan Pengganti yang Lebih Sehat

Gunakan bahan pengganti yang menyehatkan. Misal mengganti minyak goreng biasa dengan minyak zaitun atau minyak kanola. Selain itu bisa mengganti gula pasir dengan gula rendah kalori seperti stevia.

4. Memperhatikan Kandungan Bahan Tertentu

Selalu perhatikan kandungan camilan sebelum memakannya. Waspadai minyak atau garam jika memiliki penyakit tekanan darah tinggi. Selain itu, jika memiliki risiko tinggi mengalami diabetes, hindari yang banyak gulanya.

Dengan siasat di atas, kita masih bisa menikmati camilan kekinian dengan cara yang aman. Pastikan juga kita makan dengan kenyang saat makan pagi, siang, dan malam. Perhatikan makanan dan porsi yang dikonsumsi dengan bantuan aplikasi GGL agar kalori yang masuk ke tubuh tidak kebablasan.

1

Share
GGL
© 2024 GGL