“Kalau sedang diet, makanan yang dikonsumsi harus makanan sehat.” apa benar begitu? Tentu saja benar. Pertanyaan berikutnya, seperti apa makanan sehat untuk diet itu? Apakah rasanya hambar atau boleh pakai berbagai jenis bumbu? Pakai nasi putih, nasi merah, atau tidak pakai nasi sama sekali? Apakah hanya boleh direbus saja? Apa boleh pakai garam dan gula? Apakah lebih sedikit kalorinya lebih baik?
Pertanyaan-pertanyaan ini membuat banyak orang yang baru memulai diet jadi kebingungan sendiri saat harus menentukan sebaiknya makan apa. Ujung-ujungnya diet yang dilakukan juga tidak optimal hasilnya. Agar dapat membantu siapa saja yang hendak memulai diet, ini dia beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menyajikan makanan sehat untuk diet.
Daftar Isi artikel
Makanan Sehat untuk Diet yang Benar
1. Sumber Nutrisi yang Benar
Tubuh kita membutuhkan nutrisi lengkap untuk dapat beroperasi optimal. Itu sebabnya makanan yang kita konsumsi setiap hari harus bisa memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh. Dengan kata lain, makanan sehat adalah makanan yang memiliki nutrisi-nutrisi tersebut. Oleh karena itu, jenis makanan juga harus diperhatikan.
Contoh, untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat, ada yang memilih mengonsumsi roti, ada yang memilih mengonsumsi nasi putih. Mari kita bandingkan. Roti sebanyak 100 gram mengandung 265 kalori dengan 49,06 gram karbohidrat. Nasi putih dengan porsi yang sama mengandung 130 kalori dengan 28,73 gram karbohidrat.
Roti mengandung lebih banyak kalori daripada nasi putih. Tidak hanya itu roti juga mengandung gula sebanyak 5,07 gram. Roti juga termasuk makanan olahan. Jika harus memilih, tentu saja mengonsumsi nasi putih jauh lebih baik daripada roti.
Artinya, sumber nutrisi yang kita konsumsi sebaiknya berasal dari makanan utuh bukan dari makanan olahan yang sudah melalui banyak pemrosesan.
2. Makanan Sehat untuk Diet Harus Mengenyangkan
Makanan olahan memang bisa membuat kita merasa kenyang, tapi ada dua hal yang terjadi. Pertama, kita harus makan lebih banyak dari porsi sajian yang disarankan untuk merasa kenyang. Kedua, rasa kenyang tidak bertahan lama. Beberapa saat setelah mengonsumsi makanan olahan kita sudah merasa lapar lagi.
Sebaliknya, jika kita mengonsumsi makanan utuh yang jauh lebih sehat daripada makanan olahan, kita bisa makan sampai kenyang tanpa harus makan berlebihan. Ini karena makanan utuh berkalori rendah dan padat serat yang dapat membuat kita kenyang lebih lama.
3. Tidak Harus Hambar dan Mahal
Ingin makan ayam? Tidak selalu harus direbus dan diberi garam saja, kok. Memasak ayam dengan bumbu kecap, rica, atau rempah lainnya juga boleh dilakukan. Mengonsumsi makanan yang sesuai dengan selera kita selama masih dalam batasan defisit kalori dapat membuat diet lebih mudah dijalani.
Jika memungkinkan untuk belanja bahan makanan dan memasak sendiri, maka makanan sehat untuk diet ini juga tidak harus mahal. Kita bisa menjalankan diet dengan mengonsumsi makan enak yang kita suka, dan tetap bisa berhemat. Makanan utuh tidak mahal, sehat untuk tubuh, sehat juga untuk dompet.
4. Menyesuaikan Porsi Konsumsi
Ciri makanan sehat lainnya dapat dilihat dari porsi konsumsinya. Tidak mengurangi porsi atau asupan nutrisi tertentu, juga tidak makan berlebihan. Bagaimana caranya untuk menyesuaikan porsi konsumsi ini? Bisa disesuaikan dengan total kebutuhan kalori harian kita. Jika dalam sehari kita membutuhkan 1800 kalori, maka ini bisa dibagi menjadi 3x makan dan 1x ngemil.
Contoh, 500 kalori sekali makan untuk 3x makan sehari. Lalu ngemil 1x sebanyak 300 kalori.
Untuk mendapatkan perhitungan kalori yang akurat, sebaiknya membuat jurnal makanan yang akan dikonsumsi, makanan juga sebaiknya ditimbang dan diperiksa total kalorinya. Selain memeriksa total kalori, rincian kandungan nutrisi makanan tersebut juga bisa diperiksa dan disesuaikan dengan kebutuhan harian tubuh.
Bagaimana caranya? Salah satu caranya adalah dengan menggunakan aplikasi GGL. Fitur kalkulator kalori di dalam aplikasi dapat mempermudah kita untuk memeriksa informasi kalori dan nutrisi makanan sehat untuk diet yang kita konsumsi setiap hari. Dengan begini akan lebih mudah juga untuk kita tetap konsisten melakukan defisit kalori dan memantau makanan untuk hasil diet yang lebih sehat dan optimal.