Di era modern seperti sekarang ini, segala bentuk kemudahan yang ditawarkan menggiring kita ke kebiasaan malas gerak atau lebih sering dikenal dengan istilah “mager”. Tidak hanya membuat kita menyimpan lebih banyak lemak karena kalori yang kita asup tidak sepenuhnya terbakar, ternyata kebiasaan malas gerak bisa sebabkan penyakit jantung.
Bagaimana hubungannya dan apa yang bisa kita lakukan untuk mencegahnya? Yuk simak ulasan berikut ini!
Daftar Isi artikel
Apa Itu Malas Gerak atau Ketidakaktifan Fisik (Physical Inactivity)?
Malas gerak atau ketidakaktifan fisik didefinisikan sebagai tidak atau sangat sedikit melakukan aktivitas fisik, baik di tempat kerja maupun di rumah. World Health Organization (WHO) menyebutkan sebanyak 1,9 juta kematian dini dan 19 juta kecacatan di seluruh dunia disebabkan oleh kurangnya aktivitas fisik.
Sebanyak 56,4% orang dewasa rata-rata menghabiskan waktu mereka untuk aktivitas yang bersifat “menetap”. Terlebih lagi penelitian terbaru menggarisbawahi dampak negatif dari pekerjaan yang banyak “duduk” pada kematian. Orang dewasa yang menghabiskan 10 jam waktunya untuk duduk dalam sehari, memiliki risiko kematian 34-52% lebih tinggi daripada mereka yang hanya duduk selama 1 jam/hari.
Malas gerak banyak dipengaruhi oleh perubahan sosial di komunitas kita, seperti penuaan populasi, urbanisasi, dan globalisasi, yang mana semua faktor tersebut menghasilkan lingkungan dan perilaku yang tidak sehat. Perkembangan teknologi yang cukup cepat juga mendukung kita untuk semakin meminimalkan atau bahkan menghindari aktivitas fisik.
Ketidakaktifan fisik ini meningkatkan prevalensi semua penyakit jantung (CVD), mulai dari penyempitan pembuluh darah arteri (aterosklerosis), penyakit jantung koroner (PJK), angin duduk (angina pectoris), penyakit pembuluh darah di otak, hingga gagal jantung.
Malas Gerak Bisa Sebabkan Penyakit Jantung
Temuan dari meta-analisis berdasarkan 9 studi yang melibatkan 720.425 peserta mendapatkan bahwa, kebiasaan “mager” atau ketidakaktifan fisik lebih dari 10 jam/hari dapat secara signifikan meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung. Hidup aktif, di sisi lain, dikaitkan dengan pengurangan risiko kejadian penyakit jantung sebesar 20-30%.
Penting untuk diketahui, bahwa definisi “malas gerak” di sini bukan berarti sama sekali tidak melakukan olahraga. Malas gerak atau ketidakaktifan fisik adalah kondisi di mana kita lebih “memilih” untuk bermalas-malasan di waktu senggang daripada berolahraga atau melakukan aktivitas fisik (contohnya membersihkan rumah, berkebun, dan lainnya).
Kenapa Kita Harus Aktif Bergerak?
Sudah bukan menjadi rahasia lagi bahwa pola hidup aktif dan olahraga tidak hanya bisa membantu menurunkan berat badan, namun juga memelihara kondisi tubuh kita, salah satunya kesehatan jantung. Olahraga berperan melalui beberapa mekanisme sebagai berikut:
Prakondisi Jantung
Olahraga terbukti dapat melindungi jantung dengan meningkatkan pembersihan ROS (Reactive Oxygen Species), atau oksidan reaktif yang dapat merusak jaringan jantung. Pembersihan ini dilakukan oleh enzim mangan superoksida dismutase (MnSOD) yang telah terbukti dapat meningkat dengan rutin berolahraga.
Peningkatan Kolateralisasi Koroner
Olahraga rutin juga dapat meningkatkan kemampuan pembuluh kolateral melalui peningkatan arteriogenesis, sehingga fungsi jantung meningkat dan darah mampu didistribusikan secara merata ke seluruh tubuh.
Regresi Plak
Aterosklerosis adalah penyempitan dan pengerasan pembuluh darah akibat penumpukan plak pada dinding pembuluh darah. Olahraga dapat menghentikan perkembangan aterosklerosis dan menurunkan keparahan gejala angina pectoris dengan pengurangan ukuran plak. Peningkatan HDL dan penurunan LDL, bersamaan dengan pembersihan makrofag, disebut sebagai mekanisme potensial dari berolahraga.
World Health Organization (WHO) telah menetapkan pedoman yang jelas tentang jumlah minimal aktivitas fisik yang diperlukan untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Orang dewasa dengan rentang usia antara 16 hingga 64 tahun direkomendasikan untuk setidaknya melakukan olahraga intensitas sedang selama 150 menit atau intensitas tinggi selama 75 menit setiap minggu.
Melakukan aktivitas fisik di waktu senggang terbukti dapat mencegah risiko kematian akibat penyakit jantung. Untuk itu, pastikan terus aktif bergerak dan lawan rasa “mager” mu dengan aplikasi GGL yang menyediakan berbagai program olahraga yang mudah diikuti dengan waktu yang fleksibel!