Manfaat madu telah diketahui hampir 5500 tahun yang lalu. Sebagian besar peradaban kuno termasuk Yunani, Mesir, Romawi, dan Maya mengonsumsi madu baik sebagai pemanis makanan maupun memanfaatkan khasiatnya untuk kesehatan.
Madu dikenal dengan teksturnya yang kental dan rasanya yang manis. Rasa manis ini didapatkan dari kandungan fruktosa, yakni pemanis alami yang sifatnya 25% lebih manis daripada glukosa. Tidak heran madu sering kali jadi alternatif pengganti gula pasir.
Madu mengandung sembilan asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh. Tidak hanya itu, madu juga mengandung vitamin C dan 31 mineral utama seperti potasium, kalsium, dan magnesium.
Belakangan ini ada makin banyak riset untuk membuktikan khasiat madu. Berikut ini beberapa manfaat madu yang sudah terbukti secara klinis.
Daftar Isi artikel
10 Manfaat Madu yang Sudah Terbukti Secara Klinis
1. Efektif Meredakan Gastritis
Madu sudah terbukti dapat mengobati berbagai infeksi pencernaan seperti gastritis, duodenitis, dan tukak lambung.
Madu mampu menekan pertumbuhan H. pylori, yakni bakteri yang menyebabkan gastritis dan duodenitis. Madu juga memiliki sifat kuratif yang dapat menyembuhkan luka akibat tukak lambung.
Anjuran konsumsinya, kita bisa mencampurkan dua sendok makan madu yang ditaburi sedikit bubuk kayu manis dan diminum sebelum makan.
2. Berperan Sebagai Anti Inflamasi
Salah satu manfaat madu yang paling disoroti adalah sifat anti peradangannya. Peradangan atau inflamasi adalah mekanisme pertahanan alami yang dimiliki tubuh untuk melindungi diri dari infeksi virus, bakteri, maupun organisme berbahaya lainnya.
Peradangan umumnya ditandai dengan adanya pembengkakan, rasa nyeri, dan demam. Di sini madu mampu meringankan beberapa gejala tersebut. Kita hanya perlu mencampurkan 1 sdm madu hangat dengan ¼ sdt bubuk kayu manis, dan diminum selama tiga hari berturut-turut.
3. Antioksidan yang Baik
Madu mengandung banyak flavonoid, asam fenolik, vitamin C, dan tokoferol. Senyawa-senyawa ini bekerja sama untuk memberikan efek antioksidan. Apa itu efek antioksidan?
Jadi, pada saat kita menghirup banyak polusi, asap rokok, dan terpapar sinar UV, tubuh kita mengalami tekanan. Tekanan ini akan mendorong tubuh untuk memproduksi banyak “limbah” yang biasa kita sebut oksidan atau radikal bebas.
Apabila oksidan ini tidak segera dihilangkan, kondisi stres oksidatif tidak akan terelakkan lagi. Stres oksidatif akan berakhir pada berbagai penyakit seperti penyakit jantung, kanker, radang sendi, stroke, penyakit pernapasan dan penurunan imun.
Nah, di sini madu berperan sebagai antioksidan untuk mencegah dan mengurangi radikal bebas.
4. Mempercepat Penyembuhan Luka
Penelitian membuktikan, madu mampu merangsang pelepasan sel darah putih untuk mengaktifkan sistem imun kita. Selain itu madu juga mempercepat pembentukan jaringan kulit baru sehingga luka sembuh lebih cepat.
Mekanisme penyembuhan luka juga tidak lepas dari sifat madu sebagai anti bakteri. Alhasil infeksi yang memperparah kondisi luka juga bisa dicegah.
Untuk menyembuhkan luka, madu bisa langsung dioleskan pada bagian luka kemudian ditutup dengan kain kasa untuk beberapa saat.
5. Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes
Walaupun rasanya manis, madu terbukti aman dikonsumsi oleh penderita diabetes. Ini karena kita cenderung mengonsumsi lebih sedikit madu yang rasa manisnya lebih kuat daripada gula pasir.
Indeks glikemik madu secara signifikan lebih rendah dibandingkan glukosa atau sukrosa. Mnfaat madu juga merangsang sekresi insulin, menurunkan gula darah, dan meningkatkan profil lipid.
6. Anti Kanker yang Ampuh
Kanker adalah kondisi saat beberapa sel tubuh tumbuh tak terkendali dan menyebar ke bagian tubuh lainnya. Madu terbukti dapat memberikan efek anti kanker.
Madu mampu mencegah proliferasi atau pembelahan sel sehingga jumlahnya bisa dikontrol. Selain itu, madu juga menginduksi apoptosis atau kematian sel sehingga tidak banyak sel yang tertimbun di dalam tubuh.
7. Memelihara Kesehatan Jantung
Manfaat madu juga bisa digunakan untuk memelihara kesehatan jantung karena sifat antioksidannya yang tinggi. Konsumsi madu secara rutin dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular melalui tiga mekanisme.
Pertama, madu bisa menyebabkan vasodilatasi koroner sehingga pembuluh darah kita melebar. Kondisi ini dapat memperlancar aliran darah dan suplai oksigen ke seluruh tubuh.
Selanjutnya madu mampu mencegah penggumpalan darah. Madu juga mencegah oksidasi kolesterol jahat “LDL” yang bisa menyebabkan pembentukan plak dalam pembuluh darah.
8. Memicu Kerja Otak
Manfaat madu juga baik bagi kerja otak. Kandungan polifenol dalam madu asli memiliki efek nootropik yang bisa meningkatkan daya ingat dan neurofarmakologis yang berperan mencegah kecemasan (ansiolitik), mengurangi rasa sakit (antinosiseptif), mencegah atau mengatasi kejang (antikonvulsan), dan antidepresan.
9. Meredakan Sakit Tenggorokan dan Asma
Madu meningkatkan produksi air liur yang melumasi saluran udara dan mengurangi iritasi pada tenggorokan. Mencampurkan madu dengan air atau susu hangat bisa meringankan batuk dan sakit tenggorokan.
Manfaat madu diketahui memiliki sifat anti peradangan yang secara efektif mengurangi pembengkakan paru-paru dan memecah lendir yang membuat kita sulit bernapas. Madu biasanya diminum secara oral, namun penderita asma bisa melakukan alternatif lain dengan cara menghirup madu hingga sesak napas berkurang.
10. Membantu Turunkan Berat Badan
Sebuah studi tahun 2011 menemukan bahwa, mengganti sukrosa dengan madu dapat membantu mencegah penambahan berat badan dengan pembatasan kalori. Ini karena madu memiliki tingkat kemanisan yang lebih tinggi dari gula (sukrosa) sehingga membuat kita hanya perlu menggunakan sedikit saja untuk bisa merasakan manisnya.
Baca Juga : Adakah Cara Menurunkan Berat Badan dengan Cepat?
Madu juga dapat mengaktifkan hormon yang menekan nafsu makan. Alhasil, kita akan cenderung makan lebih sedikit daripada biasanya.
Karena manfaat madu yang sudah terbukti baik ini, tidak ada salahnya untuk menggunakan madu di dalam meal plan kita. Salah satunya dengan mengganti penggunaan gula pasir misalnya. Tapi, pastikan ditakar dengan benar menggunakan aplikasi GGL agar tidak mengonsumsi berlebihan.