Nama Lain Kandungan Gula dalam Produk Makanan

Gula memang manis, tapi tidak semanis dampaknya saat dikonsumsi berlebihan. Ada banyak nama lain yang dipakai untuk membuat produk terlihat lebih sehat daripada seharusnya. Nama lain kandungan gula dalam produk makanan ini juga tidak selalu ditulis dengan nama yang mudah dikenali. Supaya tidak terkecoh, baca ulasan selengkapnya di bawah ini.

Dampak Buruk Konsumsi Gula Berlebihan

Gula tambahan yang sedang dibahas di sini adalah bahan pemanis yang ditambahkan dalam proses pengolahan produk makanan. Ada satu studi yang menyebutkan bahwa gula tambahan dapat mencegah produksi energi. Ini jadi salah satu alasan mengapa kita tetap lapar setelah makan atau minum produk olahan dengan kandungan gula tambahan.

Dalam studi yang sama ada dua fakta mengenai konsumsi gula tambahan yang perlu kita ketahui. Pertama, gula tambahan tidak memproduksi energi. Kedua, gula tambahan bisa menguras nutrisi dari asupan makanan lainnya. Alhasil, saat mengonsumsi terlalu banyak gula tambahan, tubuh jadi kekurangan energi dan nutrisi.

Kondisi tubuh yang mengalami defisit nutrisi dan energi salah satunya akan ditandai dengan munculnya rasa lapar dan nafsu makan yang tidak dapat dikontrol. Ini akan mengarah pada konsumsi kalori yang berlebihan dan berujung pada obesitas.

Studi lainnya yang berfokus pada minuman dengan kandungan gula tambahan yakni corn syrup dengan fruktosa tinggi juga menekankan bahaya konsumsi berlebih pada kesehatan. Asupan fruktosa dapat meningkatkan pembentukan lemak dan produksi asam urat. Kondisi ini berkontribusi pada peningkatan lemak dalam darah, obesitas, diabetes, dan lemak hati.

Dalam tahap konsumsi yang terus-menerus dan konsisten dalam jumlah banyak bahkan lebih berbahaya. Salah satu studi pada orang dewasa di Amerika Serikat menemukan bahwa konsumsi gula tambahan berkaitan erat dengan meningkatnya risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular.

Nama-nama Lain Kandungan Gula Tambahan

Gula juga terdapat dalam makanan utuh. Buah-buahan contohnya. Tapi perlu kita tahu, ternyata kandungan gula pada makanan utuh jauh lebih rendah dibanding makanan produk olahan. Contoh, untuk 100 gram buah stroberi segar terdapat 4,9% kandungan gula. Sementara 100 gram buah stroberi olahan yang dibekukan dan dikeringkan justru terdapat 71% kandungan gula. Lebih banyak 14 kali lipat daripada buah asli.

Umumnya, pada produk makanan atau minuman olahan, pemanis dicantumkan dengan nama gula (sugar), sukrosa (sucrose), glukosa (glucose), dan/atau fruktosa (fructoseI). Selain nama-nama ini, masih ada nama lain kandungan gula dalam produk makanan yang perlu kita tahu. Ini beberapa di antaranya.

nama lain kandungan gula pada produk makanan dan minuman

Kita bisa memeriksa label kandungan nutrisi produk yang hendak dibeli. Apakah ada salah satu nama bahan di atas atau tidak. Tidak jarang juga satu produk mengandung lebih dari satu bahan gula tambahan.

Gula dalam Produk Makanan yang Tidak Manis

Produk makanan dan minuman olahan yang kita pikir sehat bisa jadi justru banyak mengandung gula tambahan. Contoh seperti jus buah dalam kemasan, minuman bervitamin, atau minuman isotonik, yoghurt, sereal, dan susu aneka rasa. Terlihat sehat, tapi banyak mengandung gula tambahan dan sedikit nutrisi di sana.

Makanan olahan yang sering kita pakai seperti saus, bumbu spaghetti juga mengandung gula. Bahkan produk seperti protein bar yang sering dijadikan menu diet ala-ala pun mengandung gula. Walau tidak terasa manis di lidah, belum tentu tidak mengandung gula.

Ini karena fungsi gula tambahan sebenarnya bukan sebatas memperkaya rasa supaya jadi lebih enak di lidah. Fungsi gula tambahan termasuk meningkatkan tekstur produk, hingga berperan sebagai pengawet. Jadi wajar saja kalau kandungan gula tambahan bisa ditemukan hampir pada semua produk makanan dan minuman olahan.

Kita bisa menemukan banyak nama lain kandungan gula dalam produk makanan maupun minuman. Itu sebabnya cara terbaik untuk menghindari konsumsi gula berlebih adalah dengan menghindari mengonsumsi produk olahan itu sendiri. Ini sebabnya GGL selalu mengarahkan kita untuk mengonsumsi makanan utuh yang lebih aman dan lebih kaya nutrisi.

0

Share
GGL
© 2024 GGL