Apa Sarapan Sereal Bagus untuk Diet?

Makanan olahan yang dikemas dan ditata berjejer di etalase supermarket ini dianggap sebagai penyelamat segelintir orang di pagi hari yang sibuk. Tidak perlu waktu lama untuk menyiapkan semangkuk sereal. Sarapan praktis, cepat, dan lengkap dengan klaim “sehat”. Tapi, apakah sarapan sereal bagus untuk diet? Apalagi jika dikonsumsi setiap hari.

Ini dia beberapa fakta penting soal sereal yang perlu kita ketahui.

Termasuk Makanan Olahan Ekstrim

Dilihat dari proses pembuatan sereal, produk makanan yang satu ini bisa dikategorikan dalam kelompok klasifikasi makanan nomor 4 dalam klasifikasi makanan NOVA. Yakni klasifikasi makanan olahan yang melibatkan banyak proses hingga mengubah banyak bentuk dan kandungan nutrisi bahan makanan asli. Klasifikasi makanan olahan ini juga dengan istilah Ultra Processed Food (UPF).

Mari kita lihat seperti apa proses pengolahan sereal yang juga diproduksi secara massal ini.

Baca Juga : Tips Efektif Mengurangi Konsumsi Makanan Olahan

Umumnya proses pengolahan dimulai dengan menghaluskan biji-bijian menjadi bubuk (tepung). Setelah itu barulah dicampur dengan bahan-bahan tambahan lainnya, termasuk gula, karbohidrat olahan, hingga pewarna dan perasa buatan. Kemudian ada tahap ekstrusi, yakni metode pengolahan dengan suhu tinggi untuk membentuk sereal-sereal tersebut.

Selanjutnya ada proses pengeringan dan pembentukan sereal menjadi bola-bola kecil, atau bintang yang sengaja dibuat demikian agar terlihat menarik. Dalam proses ini penggunaan bahan pengawet juga disertakan untuk memastikan produk bisa tahan lebih lama dalam kemasan. Tidak heran kalau nutrisi yang seharusnya kita dapatkan dari biji-bijian, gandum, jagung, atau bahan utama sereal lainnya hanya tersisa sedikit.

Banyak Bahan Tambahan Lain

Bahan utama sereal sebenarnya sangat kaya serat, vitamin dan mineral. Namun karena sudah melalui proses pengolahan makanan ekstrim banyak dari kandungan nutrisi ini hilang. Dalam prosesnya juga disertakan banyak bahan tambahan lain. Ini bisa saja tambahan gula dalam jumlah cukup banyak, atau bahan-bahan buatan lainnya.

Bahan buatan yang mengganggu ini termasuk karbohidrat olahan, pewarna, perasa buatan, dan pengawet. Alhasil sereal yang kita konsumsi tidak ada bedanya dengan produk makanan pabrikan lainnya. Banyaknya tambahan bahan ini membuat kalori sereal jadi cukup tinggi. Adanya gula yang tinggi juga bisa membuat kita mengonsumsi lebih banyak sereal daripada porsi seharusnya. Ini karena gula dan beberapa bahan tambahan tersebut menghasilkan rasa yang nikmat dan candu. Membuat kita ingin makan lebih banyak.

Baca Juga : Makanan Olahan Buruk bagi Tubuh, Ini Alasannya!

Jadi jangan heran kalau konsumsi produk makanan dengan banyak kandungan gula tambahan seperti sereal ini juga jadi salah satu penyebab obesitas. Sebuah studi bahkan menyebutkan kalau konsumsi gula tambahan ini bisa berujung pada penyakit jantung hingga diabetes tipe 2.

Klaim Label Tidak Sesuai

Meski begitu, tidak sedikit sereal dipasarkan dengan klaim “sehat”. Mulai dari menambahkan label terbuat dari biji-bijian atau gandum utuh, zat besi, vitamin dan mineral, hingga label rendah lemak (low-fat), sampai klaim bebas gula (sugar free). Terlepas dari apa yang dikatakan label pada kemasan, kita harus cermat dan menyempatkan diri memeriksa komposisi produk makanan tersebut.

Jadi, apakah sarapan sereal bagus untuk diet sehat? Jawabannya tidak.

Lalu, apa tidak boleh sarapan sereal sama sekali? Boleh, jika kita bisa menemukan sereal dengan proses pengolahan lebih sederhana, dan klaim labelnya sesuai dengan tabel komposisi produk. Ini pun harus kita perhatikan porsi per konsumsi, dan sebaiknya tidak setiap hari mengonsumsi sereal.

Daripada makan sereal, lebih baik mengonsumsi sarapan dari makanan utuh. Makanan yang diolah secara sederhana, kandungan nutrisinya masih lengkap, dan yang paling penting baik untuk tubuh dan kesehatan kita.

Ada banyak menu makanan sehat yang murah dan tetap bergizi buat kita. Komunitas GGL sudah membuktikan ini. Makanannya pun mudah untuk kita tiru dan dijadikan sebagai menu sarapan pengganti sereal.

0

Share
GGL
© 2024 GGL