Gula seringkali dianggap tidak sehat dan membuat gemuk karena gula memiliki kalori yang cukup tinggi. Dengan menawarkan rasa manis namun tanpa kalori, pemanis buatan dianggap menjadi salah satu solusi untuk penurunan berat badan yang efektif. Oleh sebab itu, kebanyakan produk “no sugar” yang beredar di pasaran mengandung pemanis buatan. Tapi, apa benar pemanis buatan bantu turunkan berat badan?
Daftar Isi artikel
Pemanis Buatan pada Produk Komersial
Pemanis dalam makanan terbagi menjadi dua, yakni Nutritive Sweeteners dan non-Nutritive Sweeteners. Gula pasir maupun gula alkohol yang secara alami terkandung di dalam buah dan sayur, termasuk ke dalam Nutritive Sweeteners, karena tidak hanya menawarkan rasa manis, tapi juga mengandung kalori di dalamnya.
Di sisi lain, pemanis buatan seperti saccharin, aspartame, acesulfame potassium, sucralose, dan neotame termasuk ke dalam Non-nutritive Sweeteners karena tidak mengandung kalori namun memiliki rasa manis 200-7.000 kali lebih kuat dari gula biasa.
Beberapa produk komersial yang memiliki klaim kandungan gula seperti “sugar free” atau “less sugar”, umumnya menggunakan pemanis buatan untuk tetap dapat mempertahankan rasa manis tanpa menambahkan bobot kalori pada makanan dan minuman yang diproduksi.
Pemanis Buatan Bantu Turunkan Berat Badan?
Dengan menawarkan rasa manis yang kuat tanpa kalori, pemanis buatan dianggap sebagai alternatif yang menjanjikan bagi kamu yang sedang menjalani diet sehat namun sering mengidam-idamkan makanan manis. Sayangnya, sebuah studi justru membuktikan bahwa mereka yang lebih banyak mengonsumsi pemanis buatan, memiliki BMI (Body Mass Index) yang lebih tinggi daripada mereka yang tidak mengonsumsi pemanis buatan.
Baca Juga : Cara Defisit Kalori untuk Pemula
Kemungkinan penyebabnya adalah saat kamu mengonsumsi pemanis buatan dengan 0 kalori, tubuh kamu akan tetap mendambakan asupan kalori untuk memenuhi kebutuhan energi harianmu, hasilnya kamu akan makan lebih banyak untuk memenuhinya. Hal ini bisa terjadi karena setelah kita minum minuman rendah kalori, kita seringkali merasa berhak untuk mendapatkan makanan yang tinggi kalori.
Selain itu, rutin mengonsumsi produk yang mengandung pemanis buatan dapat berakibat buruk pada indera pengecapmu. Paparan dari rasa manis yang tinggi dari pemanis buatan (200-7.000 kali lebih manis dari gula biasa), membuat indera pengecapmu tidak lagi sensitif pada rasa manis dari makanan utuh yang memiliki rasa manis alami seperti buah, umbi-umbian, maupun makanan yang rendah gula. Akhirnya, kamu akan cenderung memilih makanan tidak sehat.
Kebiasaan mengonsumsi makanan yang manis juga dapat menyebabkan kecanduan (addictive). Lebih lagi, pemanis buatan yang dikonsumsi dengan jumlah banyak dalam jangka panjang dapat berubah menjadi racun yang memberikan gejala seperti pusing hingga efek samping serius seperti kerusakan otak yang mematikan.
Jadi, Apakah Pemanis Buatan Seharusnya Dihindari?
Pemanis buatan yang diharapkan dapat mencegah terjadinya kondisi obesitas dan penyakit diabetes mellitus justru dikaitkan dengan peningkatan risiko 36% terhadap obesitas dan peningkatan risiko 67% terhadap penyakit diabetes. Namun, beberapa studi membuktikan bahwa pemanis buatan dapat mempertahankan kelezatan pada makanan dan minuman yang kita konsumsi sekaligus menjaga agar kalori yang kita asup tidak berlebihan jika dibarengi dengan pola hidup yang sehat.
Untuk itu, mengandalkan konsumsi pemanis buatan saja tidak cukup untuk menurunkan berat badanmu. Berbagai pendekatan seperti pola diet sehat, aktivitas fisik yang cukup, serta perubahan gaya hidup lainnya terbukti dapat membantu penurunan berat badan dan mempertahankannya.
Sebagai alternatif rasa manis, kamu dapat menambahkan madu atau sirup maple asli ke dalam makananmu. Kedua pemanis alami ini mengandung IG (Indeks Glikemik) yang lebih rendah dari gula biasa. Menambahkan rempah-rempah seperti kayu manis, pala, kapulaga, biji vanilla dan lainnya dapat mempermudah lidah kamu dalam mendeteksi rasa manis yang terkandung secara alami pada makanan. Susu juga dapat menambah sedikit rasa manis karena susu mengandung gula alami (laktosa).
Kesimpulannya, baik mengonsumsi gula alami maupun gula buatan harus dengan jumlah yang cukup disertai dengan kebiasaan hidup sehat dan pola makan yang baik, dapat membantu memelihara kesehatan serta mendukungmu untuk mencapai body goals yang kamu inginkan. Kamu dapat menggunakan aplikasi GGL untuk membantu melacak asupan gula harianmu dan memastikan kalori yang kamu asup dalam sehari sesuai dengan kebutuhan tubuhmu.