Apakah Lemak Bisa Berubah Menjadi Otot dan Sebaliknya ?

Salah satu tujuan hampir setiap orang yang ingin menurunkan berat badan adalah mengubah lemak menjadi otot. Mereka melakukan olahraga angkat beban dengan harapan lemak mereka berubah menjadi otot sehingga tubuh terlihat lebih bagus. Tapi, apakah benar jika lemak bisa berubah menjadi otot ataupun sebaliknya otot bisa berubah menjadi lemak jika tidak digunakan?

Jawaban singkatnya adalah tidak bisa dan tidak mungkin. Proses pembakaran lemak dan pembentukan otot tidak sesederhana saling bertukar. Lemak dan otot memiliki susunan sel yang berbeda. Membandingkan keduanya sama seperti membandingkan langit dan bumi.

Perbedaan lemak dan otot

Jaringan lemak atau disebut juga dengan jaringan adiposa terdiri atas susunan asam lemak dan trigliserida. Susunan lemak terdiri atas tiga unsur kimia yakni karbon, hidrogen, dan oksigen. Sedangkan otot merupakan bagian tubuh yang terdiri dari serat-serat asam amino penyusun protein. Asam amino terdiri atas unsur kimia nitrogen. Perbedaan susunan unsur kimia dari kedua jaringan ini membuatnya tidak dapat saling bertransformasi.

Jaringan yang berubah ketika berat badan turun

Secara umum, penurunan berat badan merupakan kombinasi dari penurunan lemak, otot, maupun simpanan glikogen, termasuk hilangnya massa air. Jadi, kamu tidak bisa berpikir untuk hanya menghilangkan lemak saja. Jika terjadi penurunan berat badan, maka terjadi pula perubahan komposisi dalam tubuh kamu.

Tubuh menggunakan lemak sebagai sumber energi ketika kamu melakukan defisit kalori. Ketika terjadi pembakaran lemak, maka lemak berubah menjadi energi, karbon dioksida, air, dan hasil metabolit lain, bukan berubah menjadi otot. Defisit kalori yang disarankan adalah mengurangi asupan kurang lebih 500 kkal dari total kebutuhan kalori harian kamu. Melakukan defisit kalori terlalu berlebihan dapat mengakibatkan kamu kehilangan banyak massa otot.

Bagaimana cara menghilangkan lemak dan meningkatkan otot

Diet yang baik adalah diet yang melakukan defisit kalori yang tidak berlebihan, mengonsumsi sumber protein yang cukup untuk mempertahankan massa otot, dan melakukan olahraga resistant training minimal 3 kali/pekan agar kekuatan dan fungsi otot tetap terjaga.

Kamu dapat melakukan kombinasi antara diet dan aktivitas fisik. Manajemen berat badan tidak hanya terkait dengan ‘makan sedikit’ atau ‘olahraga banyak’. Namun, kamu perlu melakukan aktivitas fisik atau olahraga. Aktivitas fisik akan mempengaruhi keseimbangan energi, tergantung pada jenis, intensitas, dan durasinya. Olahraga resistant training atau latihan beban, juga lebih disarankan untuk membangun dan menjaga massa otot demi meningkatkan laju metabolisme.

Pengaturan jenis makanan juga perlu kamu lakukan. Apalagi terkait pemilihan sumber protein dan lemak. Jika kamu tidak ingin kehilangan terlalu banyak massa otot ketika turun berat badan, kamu perlu memperhatikan kecukupan protein. Sebuah studi menyebutkan bahwa ada beberapa strategi yang dapat dilakukan agar ketika memangkas lemak di tubuh, otot tidak ikut hilang. Strategi tersebut antara lain tidak melakukan pembatasan kalori terlalu besar, memonitoring asupan protein baik dari segi waktu dan kualitas, dan memilih makanan dengan densitas energi yang rendah, yaitu makanan utuh yang tinggi serat dan rendah lemak.

Terdapat interaksi antara jaringan lemak dan otot yang saling terkait. Otot yang tidak digunakan akan mengalami penurunan massa. Penurunan massa otot ini berdampak pada penurunan kapasitas oksidasi lemak. Kondisi ini menyebabkan akumulasi jaringan adiposa (lemak) terutama pada bagian perut.

Selain itu, kecepatan metabolisme dari dua jaringan ini juga saling terkait. Di dalam tubuh, otot lebih aktif secara metabolik dibandingkan lemak. Jika ada dua orang dengan berat badan sama sedang duduk, dan salah satu dari mereka memiliki rasio otot yang lebih tinggi, maka ia akan membakar lebih banyak kalori walau mereka sama-sama sedang duduk. Memiliki otot yang lebih banyak membantu kamu untuk membakar lebih banyak kalori dan lebih mudah menghilangkan massa lemak.

Ternyata mekanisme perubahan lemak menjadi otot tidak serta merta bisa saling berubah bergantian saja. Perubahan massa lemak menjadi massa otot atau sebaliknya harus melalui tahapan kompleks di dalam tubuh. Tapi yang jelas, kamu harus tetap semangat hidup sehat, bergerak aktif, dan melakukan olahraga. Kamu bisa memulai hidup lebih aktif bersama GGL, kami memiliki program workout untuk pemula dan kamu bisa memulai dengan itu.

0

Share
GGL
© 2024 GGL