Apakah Minum Protein Shake Lebih Baik Untukmu?

Praktis, mudah dicerna, menyediakan asupan protein yang dibutuhkan tubuh serta memiliki kalori rendah yang dapat membantu menurunkan berat badan. Begitu anggapan tentang protein shake yang dimiliki sebagian besar orang. Pertanyaannya, apakah minum minuman protein lebih baik untuk kita, terutama jika dibandingkan dengan protein dari makanan utuh?

Jawaban dari pertanyaan ini perlu diperjelas, terutama karena masih ada orang yang mengonsumsi minuman protein selayaknya “obat diet”. Minuman protein dianggap sebagai makanan pengganti yang bisa membantu menurunkan berat badan dengan “ajaib”. Berikut ulasan selengkapnya.

Apa Sebenarnya Protein Shake Itu?

Protein shake adalah minuman yang dibuat dengan produk bubuk protein yang dicampur dengan air putih, jus, atau susu. Dari sekian banyak jenis minuman protein yang beredar di pasaran sekarang, ada tiga jenis produk minuman protein yang paling populer. Yakni whey proteinsoy protein, dan casein protein. Ketiganya dibuat dari bahan serta metode pengolahan yang cukup berbeda.

Whey protein sendiri diproduksi dari susu sapi yang melalui metode penyaringan untuk memisahkan cairan dan padatan. Whey lalu diolah lagi jadi bubuk dari cairan yang dihasilkan tersebut. Sementara soy protein dibuat dari kedelai tanpa lemak yang dihilangkan kandungan gula dan seratnya. Berikutnya, casein protein dibuat dengan mengendapkan susu tanpa lemak lalu diasamkan dan direaksikan dengan enzim untuk menghasilkan kasein.

Apakah Minum Protein Shake Lebih Baik Untukmu_

Kandungan di Dalam Protein Shake

Ada kandungan selain protein di dalam produk minuman protein yang beredar di pasaran. Yakni vitamin, mineral, serta beberapa bahan tambahan lainnya seperti gula tambahan, perasa buatan, bahkan pengental.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengklasifikasikan minuman protein sebagai suplemen makanan. Dalam regulasi yang berlaku pun, evaluasi keamanan serta pelabelan produk semua diserahkan kepada pihak produsen (perusahaan penghasil produk). Itu sebabnya tidak dapat dipastikan dengan benar klaim serta kandungan produk minuman protein ini.

Fakta ini didukung oleh sebuah penelitian yang dilakukan oleh Clean Label Project. Penelitian ini melaporkan adanya kandungan logam berat di dalam produk minuman protein. Penelitian ini dilakukan pada 134 produk berbeda. Kandungan logam berat ini termasuk merkuri, kadmium, arsenik, dan timbal. Ada juga bisphenol-A yakni bahan pembuat plastik, serta pestisida.

Disclaimer: Penelitian Clean Label Project juga menyebutkan bahwa tidak semua produk minuman protein yang diuji ditemukan kandungan berbahaya di atas.

Perbedaan Minuman Protein dengan Protein Padat

Sekalipun sama-sama memiliki 9 asam amino (essential protein) yang dibutuhkan tubuh, ada perbedaan antara protein yang diperoleh dari minuman protein dan dari makanan utuh. Saat mengonsumsi makanan utuh, kita tidak hanya mendapatkan asupan protein saja. Tetapi juga banyak asupan lainnya yang dibutuhkan tubuh, seperti vitamin, mineral, serat, serta antioksidan.

Mengonsumsi makanan utuh juga punya manfaat kesehatan seperti mengurangi risiko penyakit kanker, jantung, serta meningkatkan kesehatan sistem pencernaan, dan membuat kita kenyang. Makanan utuh juga tidak punya dampak buruk yang bisa didapatkan dari mengonsumsi minuman protein seperti mual, kembung, sakit kepala, kekurangan nutrisi, hingga memicu ketidak-cocokan obat.

Gangguan pencernaan juga bisa terjadi saat mereka yang alergi susu mengonsumsi minuman protein berbahan susu.

Selain itu, mengonsumsi protein dalam bentuk cair jelas berbeda dengan protein padat yang diperoleh dari makanan utuh. Karena mengonsumsi makanan padat jauh lebih mengenyangkan daripada mengonsumsi cairan seperti protein shake, sehingga rasa lapar bisa ditunda lebih lama dan asupan kalori juga lebih terjaga.

Minuman Protein Praktis, Tapi Tidak Wajib

Minuman protein memang lebih praktis, namun mendapat protein dari makanan utuh tentu jauh lebih baik. Selama kebutuhan protein harian masih dapat dipenuhi dari makanan utuh, kita tidak perlu mengonsumsi minuman protein.

Hal lainnya yang perlu diingat juga adalah, minuman ini umumnya dikonsomsi untuk keperluan jangka pendek.

Dengan kata lain, kita tidak bisa terus-menerus bergantung pada minuman protein untuk memenuhi kebutuhan protein harian. Selain karena dapat membuat tubuh kekurangan asupan penting lainnya (dari makanan utuh), mengonsumsi terlalu banyak tanpa membenahi pola makan serta pola hidup justru mempersulit penurunan berat badan. Karena bagaimanapun juga minuman protein juga mengandung kalori.

Perihal menurunkan berat badan, satu kunci penting yang perlu dilakukan adalah membakar lebih banyak kalori daripada yang dikonsumsi. Untuk makanan, pilihlah makanan utuh yang lebih sehat, bukan berfokus pada protein shake. Dapatkan sumber protein tanpa lemak dari makanan utuh. Lalu sertakan juga aktivitas fisik seperti gaya hidup yang diterapkan oleh GGL.

0

Share
GGL
© 2024 GGL