Selama pandemi COVID-19, tren berolahraga khususnya bersepeda mulai diikuti oleh masyarakat. Alasan olahraga ini dipilih karena cukup mudah untuk dilakukan. Selain itu, manfaat bersepeda untuk kesehatan juga banyak.
Bersepeda dilakukan karena ada dorongan untuk menjaga kesehatan selama pandemi. Apabila tubuh sehat, imun akan meningkat dan tidak mudah sakit. Selanjutnya bersepeda juga bisa jadi aktivitas rekreasi yang menyenangkan.
Aktivitas bersepeda memang bisa bikin tubuh makin sehat. Namun, apakah manfaat ini sudah dibuktikan sains? GGL sudah menyiapkan semuanya dalam artikel ini.
Daftar Isi artikel
5 Manfaat Bersepeda yang Sudah Dibuktikan Sains
1. Membantu Menurunkan Berat Badan
Bersepeda secara rutin berpotensi menurunkan berat badan. Olahraga ini dapat membantu meningkatkan pembakaran kalori, memperbaiki metabolisme, hingga menambah massa otot saat dibarengi dengan diet kaya protein.
Apabila kita ingin membuang lemak di perut yang membandel, bersepeda dengan intensitas menengah bisa dilakukan selama 30-60 menit. Ini setara dengan olahraga aerobik lain seperti hiking, berenang, dan jogging.
Moderate intensity cycling juga mampu menurunkan resistensi insulin. Karena saat berolahraga, glukosa dalam darah akan dipakai (berkurang). Jadi, penderita diabetes juga dapat menerima manfaat bersepeda.
Baca Juga : Cara Defisit Kalori untuk Pemula [Panduan Terbaik 2022]
2. Menguatkan Otot Kaki
Beberapa orang meyakini kalau bersepeda bisa memperbesar ukuran kaki. Terutama pada bagian paha dan betis. Namun ternyata, bersepeda biasa tidak dapat menambah ukuran otot kaki. Ini karena bersepeda kurang aktivitas resistensi untuk memperbesar otot kaki kita.
Cara untuk memanfaatkan bersepeda agar dapat melatih dan memperkuat otot kaki adalah dengan menambah bobot resistensinya. Contoh, kita bisa mengatur penggunaan gigi saat bersepeda, dengan memakai gigi lebih rendah, atau melewati jalan menanjak misalnya.
3. Menurunkan Total Kolesterol
Berdasarkan review dari beberapa studi yang membahas efek indoor cycling (manfaat bersepeda di dalam ruangan) pada tubuh, olahraga ini ternyata mampu memperbaiki profil lemak tubuh.
Dari 51 studi, 50% hasilnya mendapati kadar HDL (kolesterol baik) meningkat, sementara total kolesterol, LDL, dan trigliserida menurun.
Review yang sama juga menekankan bahwa penurunan kolesterol ini bukan semata-mata karena bersepeda di dalam ruangan saja. Ada intervensi pola makan (diet) juga di dalamnya.
4. Menurunkan Risiko Penyakit Kardiovaskular
Berdasarkan systematic review dan meta analisis dari 21 studi yang sudah dilakukan. Diperoleh data bahwa melakukan olahraga aerobik seperti bersepeda mampu menurunkan risiko munculnya penyakit kardiovaskular.
Studi ini melibatkan 1.069.034 partisipan dengan berbagai usia dan jenis kelamin. Hasil dari studi juga menunjukkan adanya penurunan risiko mortalitas atau kematian pada seseorang.
Hasil studi ini membuat bersepeda disarankan sebagai salah satu aktivitas fisik yang bisa kita lakukan sehari-hari. Terutama bagi kita yang mengalami obesitas atau dari sisi keluarga memiliki riwayat penyakit kardiovaskular.
5. Memperbaiki Keseimbangan Tubuh
Sebuah penelitian dilakukan untuk mengamati efek olahraga dengan sepeda statis pada keseimbangan tubuh dan cara berjalan.
Penelitian ini dilakukan pada 24 wanita tua usia 65 tahun (atau lebih tua) yang diminta untuk memakai sepeda statis selama 3 kali seminggu dengan durasi 20 menit.
Penelitian dilakukan selama 8 minggu untuk mengetahui cara berjalan, panjang langkah, dan waktu. Hasilnya, rutin bersepeda statis berpotensi memperbaiki keseimbangan tubuh. Tidak hanya itu, risiko terjatuh saat berjalan juga berkurang.
Baca Juga : Tips Diet Sukses 1 Minggu yang Mudah Dilakukan
Manfaat bersepeda memang banyak mulai dari menurunkan berat badan hingga mencegah penyakit. Namun, manfaat bersepeda ini sebaiknya juga diimbangi dengan pola makan yang sehat.
Membuat meal plan sehari-hari serta mencatat apa saja yang sudah kita makan dan minum, bisa dilakukan dengan menggunakan aplikasi GGL, agar kebutuhan nutrisi tercukupi.