Pengaruh Energy Balance pada Berat Badan

Satu hal yang harus kita pahami saat memutuskan buat hidup sehat adalah memahami pengaruh energy balance pada berat badan. Energy balance atau keseimbangan energi mengacu pada keseimbangan antara kalori yang kita konsumsi dengan kalori yang dipakai oleh tubuh. Ini berarti keseimbangan energi ada kaitannya dengan berat badan kita.

Seperti apa kaitannya? Penjelasan lengkapnya bisa ditemukan di bawah ini!

Ketahui Kebutuhan Kalori Harian

Berbicara tentang energy balance, satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah kebutuhan kalori harian. Setiap orang mempunyai kebutuhan kalori harian yang berbeda. Hal itu bisa dipengaruhi oleh jenis kelamin, usia, massa otot bebas lemak, hingga level aktivitas yang dilakukan.

Kebutuhan kalori ini adalah banyaknya energi yang dibutuhkan tubuh untuk tetap bisa beraktivitas setiap hari.

Contoh, berdasarkan data dari Institute of Medicine Amerika Serikat misalnya. Wanita usia 19-30 tahun dengan level aktivitas ringan butuh asupan 2000 kalori per hari. Sementara pria di usia dan level aktivitas yang sama butuh 2400 kalori.

Kalau sudah tahu berapa persisnya kebutuhan kalori harian, kita akan lebih mudah mengatur keseimbangan energi tubuh sekaligus menjaga berat badan. Termasuk apabila kita mau melakukan surplus atau defisit kalori untuk menaikkan atau menurunkan berat badan.

Surplus dan Defisit Kalori

Energi seimbang berarti jumlah kalori masuk sama dengan jumlah kalori yang dibakar (keluar). Nah, kalau energi tidak seimbang bisa jadi itu surplus kalori atau defisit kalori. Kalau ada kondisi energi yang seimbang, berarti ada pula kondisi yang tidak seimbang. Baik kondisi seimbang maupun tidak, keduanya akan mempengaruhi berat badan kita.

Surplus kalori ini terjadi saat kalori masuk lebih banyak daripada kalori yang dibutuhkan oleh tubuh. Sebaliknya, defisit kalori berarti jumlah kalori yang dikonsumsi lebih sedikit dari kebutuhan kalori harian. Keduanya punya efek berbeda pada berat badan. Saat surplus kalori, yang terjadi adalah berat badan meningkat. Lalu saat defisit, berat badan kita akan berkurang.

Sesuaikan dengan Goal Milik Kita

Jika tujuannya adalah menaikkan berat badan, maka yang perlu dilakukan adalah surplus kalori. Artinya, kita perlu menambah asupan makanan. Tidak hanya itu, kita juga harus melakukan latihan resistance untuk membentuk otot. Jadi berat badan bertambah karena otot, bukan karena lemak.

Sebaliknya, jika tujuannya adalah menurunkan berat badan, maka kita harus defisit kalori. Caranya dengan mengurangi asupan kalori masuk dalam tubuh. Lebih aktif bergerak dan berolahraga juga komponen penting yang harus dilakukan. Tujuannya jelas, supaya tubuh bisa membakar lebih banyak kalori.

Lakukan ini dengan porsi yang cukup dan tidak terlalu ekstrem agar tidak membahayakan tubuh kita.

Berikutnya, saat sudah mencapai body goals yang diimpikan, kita tinggal mengingat pengaruh energy balance itu tadi dan menerapkannya. Yakni dengan memastikan kalori masuk sama dengan kalori keluar. Berat badan dapat kita pertahankan dengan menerapkan pola energi seimbang ini.

Semua aktivitas berkaitan dengan memantau banyaknya kalori masuk dan keluar bisa kita catat juga. Tujuannya agar lebih mudah memantau kondisi tubuh kita sendiri. Hal yang sama juga bisa kita lakukan dengan aplikasi GGL. Coba sekarang!

1

Share
GGL
© 2024 GGL