Kekurangan Kalori Bisa Berdampak Buruk pada Tubuh

Jangan salah paham! Semakin sedikit porsi makan, bukan berarti semakin sehat. Kalau kita makan terlalu sedikit bisa-bisa tubuh akan kekurangan kalori alias kekurangan energi. Tubuh yang tidak memiliki cukup energi untuk “beroperasi” jelas akan mengalami banyak masalah.

Kok bisa makannya terlalu sedikit? Ada banyak penyebabnya. Bisa karena selera makan kita yang memang sedang menurun, sedang stres, atau sedang menurunkan berat badan tapi dengan defisit kalori ekstrem.

Baca ulasan di bawah ini, supaya kita paham betapa pentingnya makan yang cukup setiap hari. Dampak-dampak buruk yang bisa dialami tubuh ini bisa terjadi jika kita tidak kunjung menyesuaikan asupan dengan kebutuhan kalori harian.

Kenapa Kekurangan Kalori Bisa Berdampak Buruk pada Tubuh

1. Merasa Lemas dan Tidak Berenergi

Makanan-makanan kita mengandung nutrisi penting seperti karbohidrat, lemak, dan protein yang juga dikenal dengan sebutan makronutrien. Makronutrien ini nantinya akan diproses oleh tubuh (metabolisme) dan memberikan kita energi untuk hidup dan beraktivitas.

Sebaliknya, jika kita kekurangan asupan makanan (kalori) tubuh akan terasa lemas dan tidak bertenaga. Bergerak sedikit saja atau melakukan aktivitas sederhana dengan mudahnya membuat kita merasa lelah.

2. Sering Merasa Pusing

Jika pola makan kita benar, kemungkinan untuk merasa pusing sangat rendah. Sebaliknya, saat kita makannya terlalu sedikit, atau melakukan defisit kalori ekstrem, kita justru mudah merasa pusing bahkan jatuh sakit.

Saat kita kurang makan, tentu saja kita kekurangan asupan nutrisi, termasuk karbohidrat. Padahal, otak yang mengontrol keseimbangan kita lebih memilih menggunakan karbohidrat sebagai sumber energi utama. Tidak heran kalau kita merasa pusing kemudian.

3. Memperlambat Metabolisme Tubuh

Sebuah studi membuktikan kalau kekurangan kalori dapat memperlambat metabolisme tubuh kita. Kenapa? Salah satu alasannya karena makanan yang masuk sedikit, maka energi yang dibutuhkan untuk memproses makanan (TEF) tersebut pun ikut menurun.

Selain itu, akibat kekurangan kalori juga dapat membuat tubuh kehilangan massa otot. Sebuah penelitian yang menegaskan hal ini menyebutkan bahwa pengurangan kalori sebanyak 30-40% dalam jangka pendek saja dapat memperlambat sintesis protein otot. Penelitian ini dilakukan pada orang obesitas.

kekurangan kalori dapat melemahkan tulang

4. Dapat Melemahkan Tulang

Mengurangi terlalu banyak kalori dengan makan sangat sedikit memang bisa bikin berat badan kita turun. Namun, di saat yang sama tulang kita juga kena imbasnya. Saat berat badan turun lebih dari 20 kg hanya dalam 3-4 bulan, massa tulang juga ikut berkurang sebanyak 3-13%.

Jika hendak menurunkan berat badan dengan melakukan defisit kalori, kita disarankan untuk tidak mengurangi asupan kalsium. Dengan begini risiko hilangnya massa tulang juga bisa dihindari.

Selain itu, pastikan juga defisit kalori yang dilakukan tidak terlalu ekstrem dan masih dalam batas aman.

5. Sulit dan Kurang Tidur

Kurangnya asupan kalori juga berdampak pada pola tidur kita. Waktu yang dibutuhkan untuk tidur (sleep onset latency) jadi lebih panjang, dan waktu tidur nyenyak jadi lebih pendek. Fakta ini ditemukan dalam sebuah studi yang melibatkan wanita overweight berusia 20-36 tahun.

Tubuh kita butuh asupan nutrisi yang cukup untuk mendapat tidur yang berkualitas. Kekurangan nutrisi seperti kalsium, magnesium, serta vitamin A, C, D, E, dan K dapat mengganggu tidur. Melakukan defisit kalori ekstrem jelas akan memangkas asupan nutrisi-nutrisi penting ini.

Namun, apabila defisit kalori dilakukan dengan benar, kita justru bisa mendapat manfaat untuk masalah gangguan tidur ini. Salah satu studi melakukan pembatasan kalori sebanyak 10% dari kebutuhan kalori harian selama dua hari. Hasilnya durasi tidur nyenyak meningkat dari 16,8% hingga 21,7%.

Jika tubuh kita tidak mendapat asupan kalori yang cukup dalam waktu lama, bukan tidak mungkin kita akan jatuh sakit dan mengalami malnutrisi. Malnutrisi dapat menghambat pertumbuhan, gangguan penglihatan, diabetes, dan penyakit jantung.

Coba cek kawan dan kerabat kita. Jangan sampai mereka salah satu yang terancam mengalami semua masalah di atas. Bagikan artikel ini dan sarankan untuk segera menerapkan pola hidup yang lebih sehat. Dimulai dengan memantau asupan harian dengan benar.

Jika ingin menurunkan berat badan, lakukanlah defisit kalori dalam batas aman untuk menghindari masalah kekurangan kalori. Lebih mudah lagi jika kita menggunakan aplikasi GGL yang bisa memberitahu kebutuhan kalori serta batas defisit yang aman untuk setiap orang.

0

Share
GGL
© 2024 GGL