Mengapa Berat Badan Susah Turun Padahal Hanya Makan Sedikit?

Dari beberapa keluhan gagal diet, salah satu yang cukup sering terdengar adalah, “mengapa berat badan susah turun padahal hanya makan sedikit?” Sudah mengurangi makan nasi, sengaja tidak sarapan, porsi pun jadi semakin kecil, tapi angka di timbangan tidak berkurang. Lingkar badan yang diukur juga tidak ada perubahan.

Jadi apa yang salah? Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan berat badan tidak atau susah turun saat menjalani diet. Salah satunya yang paling sering terjadi adalah, karena punya konsep-konsep seputar diet yang salah kaprah. Alhasil diet yang dilakukan juga tidak optimal, dan tidak membuahkan hasil.

Mari kita periksa sama-sama, penyebab berat badan tidak turun sekalipun tidak makan, atau makan sangat sedikit saat diet.

Beberapa Penyebab Berat Badan Susah Turun

Diet-diet yang Salah Kaprah

Ada banyak pola-pola diet yang disangka benar, padahal tidak akan memberikan kita hasil. Contohnya seperti diet yang satu hari hanya makan satu kali saja, atau diet yang menghindari makan nasi dan makan malam karena takut gemuk.

Diet yang hanya makan satu jenis makanan saja, seperti diet ala idol K-Pop yang hanya makan ubi seharian. Ada juga yang hanya makan alpukat dan gorengan saja untuk menghindari makan karbohidrat. Ini semua diet-diet yang salah kaprah.

Masih ada lagi diet yang salah kaprah, diet detoks misalnya. Pola diet ekstrem yang terkadang mewajibkan kita untuk melakukan puasa, serta diikuti dengan konsumsi produk suplemen bahkan obat pencahar dengan klaim untuk membersihkan tubuh. Padahal tubuh kita sudah punya ginjal dan hati yang bertugas melakukan detoks alami.

Diet yang memanfaatkan “ramuan ajaib” juga bisa dibilang salah kaprah. Minum teh pelangsing, campuran lemon dan kopi, jeruk nipis, bahkan obat diet dengan berbagai klaim. Banyak yang melakukan diet-diet seperti ini karena tergoda mantra “bisa kurus dengan lebih cepat”. Padahal efek sampingnya bagi tubuh dan kesehatan juga tidak sedikit.

Konsep Makan yang Keliru

Diet yang salah dimulai dari konsep makan yang salah. Konsep makan yang keliru ini kemungkinan membuat kita menganggap aktivitas makan yang masuk hitungan adalah saat kita mengonsumsi makanan berat, yakni nasi lengkap dengan lauk-pauknya.

Sebaliknya, saat mengonsumsi camilan atau sekadar minum boba dan kopi susu, menurut kita itu tidak masuk hitungan, alias dianggap tidak makan. Padahal, baik makanan maupun minuman semua memiliki kandungan kalori, termasuk camilan dan minuman kekinian favorit kita.

Contoh, green tea frappucino sebanyak 473 ml mengandung 410 kalori dengan gula sebanyak 62 g. Lalu french fries ukuran medium (117 g) mengandung 340 kalori. Saat minum dan ngemil dua kombinasi ini memang tidak terasa seperti makan berat, rasa kenyangnya pun tidak tahan lama, tapi total kalorinya sudah mencapai 750 kalori.

Konsep makan yang keliru seperti ini juga bisa bikin relasi kita dan makanan jadi buruk. Kita lapar, tapi merasa bersalah saat makan, kemudian kita memilih untuk mengabaikan rasa lapar, atau menghindari jenis makanan tertentu karena menganggap makanan tersebut bisa bikin kita gemuk.

Relasi yang buruk dengan makanan juga akan mempengaruhi cara kita diet, yang akhirnya tidak berhasil membuat berat badan turun.

Lalu, Menapa Berat Badan Susah Turun?

Alasan pertama, karena konsep yang salah dan relasi yang buruk dengan makanan, kita takut makan dengan gizi seimbang yang membuat kita tidak kenyang. Karena tidak kenyang, kita jadi sering ngemil. Padahal makanan dan minuman ringan termasuk makanan olahan (Ultra Processed Food  atau UPF) yang walaupun kecil porsinya, kalorinya cenderung lebih tinggi, dan tidak mengenyangkan.

Tidak heran jika kita akan makan lebih banyak, dan akhirnya justru kesulitan menurunkan berat badan.

Alasan kedua, diet yang salah kaprah pada umumnya jauh lebih ekstrem. Diet ekstrem yang mengurangi asupan kalori terlalu banyak, justru dapat memperlambat laju metabolisme tubuh. Tidak hanya itu, tubuh juga jadi kekurangan asupan nutrisi yang dibutuhkan. Bukannya kurus, kita justru jadi lemas, dan bisa jatuh sakit.

Alasan ketiga, diet-diet yang salah kaprah ini hanya bersifat jangka pendek. Saat menerapkan diet-diet di atas, berat badan kita mungkin turun drastis. Tapi karena sifatnya jangka pendek, saat kita kembali ke pola makan semula, berat badanmu bisa naik kembali bahkan melebihi berat badan sebelumnya.

Baca Juga : Cara Menaikkan Berat Badan

Setelah tahu alasan mengapa berat badan susah turun, apa yang bisa kita lakukan kemudian?

Langkah paling awal yang dapat dilakukan adalah memperbaiki dulu konsep serta cara pandang soal diet. Pahami bahwa kita bisa menurunkan berat badan dengan diet seimbang yang aman dan tidak perlu tersiksa karena lapar. Kamu bisa bergabung dengan komunitas GGL untuk tahu langsung bagaimana para member menerapkan diet sehat ini untuk mencapai body goals mereka dengan tetap kenyang, menjadi lebih kuat, serta jauh lebih sehat dari sebelumnya.

0

Share
GGL
© 2024 GGL