Suplemen Penurun Berat Badan, Apakah Benar Efektif?

Kita semua tahu bahwa vitamin dan mineral sangat penting untuk menjaga kesehatan agar tetap prima. Demi kepraktisannya, saat ini vitamin dan mineral banyak kita jumpai dalam bentuk suplemen. Selain untuk menjaga kesehatan, banyak orang percaya bahwa beberapa suplemen penurun berat badan cocok untuk diet. Benarkah demikian? Simak ulasan GGL berikut ini yuk!

Beberapa Ulasan Suplemen Penurun Berat Badan

1. Vitamin B Kompleks

Vitamin B kompleks adalah kumpulan dari delapan vitamin B yang memainkan fungsi utama dalam metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Apabila kekurangan salah satu atau lebih dari kedelapan vitamin B ini, metabolisme tubuh kita tidak akan berfungsi dengan baik sehingga penurunan berat badan pun menjadi lebih sulit.

Sebuah studi membuktikan bahwa suplementasi vitamin B dapat secara efektif mengurangi kenaikan berat badan dan kadar lemak dalam darah pada tikus percobaan, sehingga manfaatnya mungkin potensial bagi manusia.

Walaupun kemungkinan kita kelebihan asupan vitamin B kecil, namun konsumsi suplemen bisa meningkatkan risiko kita menerima vitamin B yang berlebihan karena kita juga menerimanya dari makanan yang dikonsumsi. Kelebihan vitamin B biasa ditandai dengan ruam kulit, gangguan pencernaan, insomnia, hipertensi, atau kesemutan dan kebas pada bagian tubuh tertentu.

Dengan demikian, memenuhi kebutuhan harian vitamin B kompleks melalui makanan utuh akan jauh lebih bermanfaat bagi tubuh kita. Beberapa makanan tinggi vitamin B yang dapat dengan mudah kita temukan antara lain gandum utuh (whole wheat), susu, hati ayam, daging hewani tanpa lemak, telur, dan bayam.

2. Vitamin D

Sebuah studi menunjukkan bahwa suplementasi vitamin D secara signifikan mengurangi rata-rata Body Mass Index (BMI), berat badan, dan lingkar pinggang pada subjek penelitian yang merupakan wanita dengan obesitas dan kelebihan berat badan. Studi lain juga menguatkan bahwa suplemen vitamin D yang ditambah kalsium dapat mengurangi lemak di dalam perut pada orang dewasa dengan berat badan berlebih dan obesitas.

Baca Juga : Tips Diet Sukses 1 Minggu yang Mudah Dilakukan

Efek positif dari vitamin D terhadap penurunan berat badan ini tidak berarti kita harus mengonsumsinya dalam jumlah besar melebihi yang kita butuhkan. Vitamin D adalah vitamin larut lemak yang berarti dapat disimpan di dalam tubuh. Apabila kita mengonsumsi vitamin D melebihi kebutuhan yang seharusnya, simpanan vitamin D akan menumpuk dan menyebabkan beberapa gejala seperti muntah, sakit perut, dehidrasi, dan poliuria (buang air kecil berlebihan).

Kita dapat memenuhi kebutuhan vitamin D dengan hanya berjemur di bawah sinar matahari. Vitamin D juga mudah ditemukan di beberapa makanan seperti ikan sarden, ikan mackerel, daging merah, hati, dan kuning telur.

3. Omega-3

Omega-3 dipercaya dapat meningkatkan metabolisme tubuh manusia. Dengan meningkatnya metabolisme, tubuh kita akan dengan mudah membakar lebih banyak kalori dan hasilnya penurunan berat badan akan terlihat. Studi membuktikan konsumsi 3 gram minyak ikan selama 12 minggu dapat meningkatkan pembakaran kalori saat istirahat (BMR),  sekitar 14%, yang setara dengan membakar ektstra 187 kalori per hari.

Minyak ikan secara signifikan dapat meningkatkan massa otot dan menurunkan massa lemak pada individu yang memiliki pola makan yang seimbang dan aktif berolahraga. Minyak ikan juga dapat meningkatkan rasa kenyang setelah makan, namun efek ini tidak universal.

Baca Juga : Mudah Dibuat, Ini 5 Menu Sarapan Pagi untuk Diet

Penelitian lain justru mendapatkan bahwa minyak ikan bisa meningkatkan keinginan makan yang lebih besar. Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa efek omega-3 pada penurunan berat badan bergantung pada status kesehatan masing-masing orang dan pola hidup yang dijalani.

4. Kalsium

Kalsium dapat meningkatkan pemecahan lemak (lipolysis) dan mempertahankan Thermic Effect of Food (TEF) yakni produksi panas yang terjadi setelah makan sehingga mempercepat penurunan berat badan. Sebuah studi membuktikan, suplementasi kalsium dan vitamin D dapat membantu menurunkan massa lemak di dalam tubuh karena kalsium juga dapat mengontrol nafsu makan sehingga asupan lemak dari makanan juga berkurang.

Namun pada studi lain, suplementasi kalsium tidak terbukti secara signifikan mempengaruhi penurunan berat badan pada orang yang menjalani diet defisit kalori. Perbedaan temuan ini menunjukkan bahwa pengaruh kalsium pada berat badan atau lemak dipengaruhi oleh faktor-faktor luar seperti usia, hormon estrogen (pada wanita), komposisi tubuh dan jenis kelamin.

Baca Juga : Cara Menaikkan Berat Badan

Beberapa suplemen penurun berat badan dikaitkan juga dengan suplemen terbukti tidak benar-benar efektif dalam membantu program diet yang kita jalani. Jadi, daripada mengonsumsi suplemen, atur dan penuhi asupan harian dengan baik agar kebutuhan vitamin dan mineral dapat kita penuhi. Jangan lupa untuk meningkatkan aktivitas fisikmu dengan aplikasi GGL. Mengatur asupan makanan dan rutin berolahraga merupakan cara yang lebih efektif untuk menurunkan berat badan.

0

Share
GGL
© 2024 GGL