Lebih Sehat Margarin atau Minyak Goreng?

Ada banyak cara untuk mengolah makanan kita sehari-hari. Bisa direbus, dikukus, dipanggang, atau digoreng. Sebagian besar cara memasak ini menggunakan minyak sebagai salah satu bahannya. Dua bahan yang paling sering digunakan adalah margarin dan minyak goreng. Nah, pertanyaannya sekarang, lebih sehat margarin atau minyak goreng?

Salah satu perbedaan saat memasak dengan menggunakan margarin dan minyak goreng adalah rasa pada makanan tersebut. Makanan yang dimasak dengan margarin terasa jauh lebih gurih. Namun, untuk menjawab pertanyaan di atas, lebih relevan jika kita melihat perbedaan keduanya lebih jauh.

Kandungan Margarin

Bahan utama yang terkandung di dalam margarin adalah minyak nabati olahan dan air. Tidak hanya itu, margarin juga mengandung zat pewarna aditif yang menciptakan warna kekuningan. Ada sekitar 80% kandungan lemak pada margarin.

Satu sendok makan margarin biasa (14 gram) mengandung 76 kalori. Total lemaknya adalah 8,4 gram. Kandungan lemak jenuh di dalam margarin sebanyak 3,6 gram. Kandungan lemak trans pada sebagian margarin juga terbilang tinggi, yakni 2,1 gram per 1 sendok makan.

Konsumsi lemak trans disebutkan dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL), dan mengurangi kadar kolesterol baik (HDL). Kondisi ini dapat memicu risiko penyakit kardiovaskular. Selain itu, lemak trans juga menjadi salah satu penyebab kenaikan berat badan dan berisiko menyebabkan penyakit diabetes.

Baca Juga : Waspadai 5 Gejala Diabetes Melitus ini

Margarin memang mengandung beberapa kandungan yang jika dikonsumsi berlebih bisa berbahaya bagi kesehatan. Tapi, margarin juga mengandung fitosterol. Fitosterol adalah senyawa yang dipercaya dapat mengurangi kadar LDL. Selain margarin, makanan yang mengandung fitosterol lainnya adalah kacang-kacangan dan biji-bijian.

Jika ingin mendapat manfaat fitosterol tanpa lemak trans, sebaiknya mengonsumsi kacang-kacangan dan biji-bijian alih-alih margarin.

Kandungan Minyak Goreng

Ada banyak jenis minyak goreng yang beredar di pasaran sekarang. Namun di Indonesia sendiri jenis minyak goreng yang paling umum digunakan adalah minyak kelapa. Jadi untuk perbandingan lebih sehat margarin atau minyak goreng ini, kita secara spesifik akan membandingkannya dengan minyak kelapa.

Minyak kelapa terkenal sebagai minyak goreng yang sangat tahan pada suhu tinggi. Ini karena minyak kelapa mengandung asam lemak (fatty acids) yang tinggi, di mana 90% asam lemak ini adalah asam lemak jenuh.

Dari kandungan asam lemak dalam minyak kelapa, sekitar 40% adalah kandungan asam laurat. Ini adalah persentase yang tinggi jika dibandingkan dengan jenis minyak goreng lainnya. Asam laurat adalah jenis lemak jenuh yang cukup langka yang disebutkan dapat membantu meningkatkan total kolesterol dengan menambah kadar HDL.

Baca Juga : Batasan Normal dan Tanda Kolesterol Naik

Dengan kata lain, asam laurat berpotensi mengurangi risiko penyakit jantung karena kadar HDL yang meningkat tersebut.

Jadi, Lebih Sehat Margarin atau Minyak Goreng?

Minyak kelapa tidak mengandung lemak trans layaknya sebagian margarin. Menggunakan margarin untuk memasak berbagai jenis makanan yang kita konsumsi bisa mengakumulasi kandungan lemak trans dan melebihi batas konsumsi harian lemak trans. Padahal lemak trans disarankan untuk dihindari karena dampaknya yang buruk bagi kesehatan.

Itu sebabnya, jika dibandingkan dengan margarin, tentu minyak goreng, khususnya minyak kelapa akan terlihat lebih baik. Namun sebenarnya masih ada opsi minyak goreng lainnya yang lebih baik dan lebih sehat dari segi kandungannya. Minyak zaitun, minyak kanola, dan minyak sayur bisa jadi pilihan alternatif selain minyak kelapa.

Tabel Kandungan Jenis Minyak Goreng

Pada tabel di atas untuk takaran yang sama (1 sendok makan), minyak zaitun mengandung lemak tak jenuh tunggal (monounsaturated fatty acids) paling banyak. Sementara minyak sayur mengandung lemak tak jenuh ganda (polyunsaturated fatty acids) terbanyak. Minyak kanola memiliki kandungan lemak jenuh paling sedikit.

Jika ingin beralih ke minyak goreng yang lebih sehat, minyak kanola bisa jadi pilihan pertama. Tetap menggunakan minyak kelapa dengan harga yang lebih terjangkau pun tidak masalah. Cukup pastikan minyak digunakan dengan benar. Hindari menggunakan minyak lebih dari tiga kali. Bersihkan juga minyak bekas pakai sebelum disimpan.

Saat memasak, selain memperhatikan minyak yang digunakan, penting juga untuk memperhatikan makanan yang akan diolah. Pastikan kalau semua kebutuhan nutrisi sudah terpenuhi. Manfaatkan fitur-fitur pada aplikasi GGL untuk membantumu saat memasak. Buka fitur kalkulator kalori, lalu masukan nama makanan untuk memeriksa informasi nutrisinya. Bagikan informasi seputar margarin dan minyak goreng ini ke temanmu lainnya.

2

Share
GGL
© 2024 GGL