Olahraga bagi Penderita Asma yang Aman dan Bikin Bugar

Kiat-kiat olahraga bagi penderita asma memang sedikit berbeda. Dalam beberapa kasus intensitas olahraga yang dilakukan memang perlu dibatasi, namun bukan berarti tidak bisa berolahraga sama sekali.

Asma adalah penyakit peradangan pada saluran udara ke paru-paru. Singkatnya asma membuat bernapas jadi sulit. Meski begitu, penderita asma yang mulai berolahraga secara bertahap dapat mengurangi risiko gejala atau serangan asma selama berolahraga.

Bagi penderita asma yang mendapat lampu hijau dari dokter untuk berolahraga, disarankan untuk melakukan olahraga yang berfokus untuk meningkatkan kapasitas paru-paru dan mengatur napas.

Bagikan artikel ini untuk teman atau kerabat yang memiliki asma, agar mereka tahu cara untuk tetap aktif bergerak dan bugar. Berikut ulasan selengkapnya.

Asma yang Dipicu oleh Olahraga

Salah satu alasan mengapa orang yang memiliki asma enggan berolahraga adalah karena aktivitas fisik yang satu ini dapat memicu munculnya gejala bahkan serangan asma. Kondisi ini dikenal dengan istilah Exercise-Induced Bronchoconstriction (EIB).

Bernapas saat olahraga dan istirahat berbeda. Saat berolahraga kita cenderung bernapas lewat mulut yang membuat udara dingin serta kering masuk ke paru-paru. Ini dapat membuat otot-otot saluran napas jadi kencang dan meningkatkan risiko serangan asma atau EIB.

Gejala yang biasanya dialami termasuk sesak napas, sesak di dada, batuk kering, dan napas jadi pendek.

Umumnya kasus EIB ini dianggap masih mudah untuk diatasi. Apalagi jika kita sudah memeriksakan diri dan dibekali beberapa saran pencegahan serta obat-obatan dari dokter. Itu sebabnya kita yang memiliki asma pun masih sangat mungkin untuk berolahraga.

Baca Juga : Makanan Tinggi Protein Bikin Gemuk, Benarkah?

Sebagai catatan tambahan, penderita asma bisa melakukan hampir semua jenis olahraga, kecuali scuba diving. Lalu untuk mencegah serangan asma saat atau setelah olahraga, kita bisa menerapkan tips- tips di bawah ini;

  • Berkonsultasilah dulu dengan dokter tentang program olahraga yang akan dilakukan serta apakah akan ada perubahan pada obat-obatan yang harus dikonsumsi. Tanyakan juga soal hal-hal yang harus diperhatikan jika hendak mulai berolahraga.
  • Pastikan untuk meminum semua obat sesuai dengan resep dokter. Siapkan bronchodilator untuk mengatasi gejala sebelum atau sesudah berolahraga.
  • Selalu bawa obat saat akan berolahraga.
  • Lakukan pemanasan sebelum berolahraga. Pastikan juga untuk melakukan pendinginan setelah berolahraga.
  • Jangan memaksakan diri tetap berolahraga jika gejala asma muncul walau terasa ringan.
  • Lanjutkan olahraga jika gejala hilang setelah minum obat. Jika tidak, sebaiknya tidak melanjutkan olahraga dan segera minum obat pereda lagi, lalu memeriksakan diri ke dokter.

Disclaimer: Tips pencegahan dan saran medis dari dokter bisa jadi berbeda sesuai dengan kondisi asma dan fisik setiap orang.

olahraga aman bagi penderita asma

Melakukan Aktivitas Fisik Non-Olahraga

Alih-alih melakukan aktivitas olahraga langsung, kita bisa mulai dengan melakukan aktivitas fisik non-olahraga. Yakni aktivitas fisik yang bernuansa rekreasi daripada latihan. Selain menyenangkan, intensitasnya pun tidak begitu berat. Berikut beberapa contohnya.

1. Berjalan Kaki

Jalan kaki adalah aktivitas fisik sederhana tapi banyak sekali manfaatnya. Berjalan kaki membantu kita membiasakan diri jadi lebih aktif, membakar kalori, memperkuat tulang, serta baik untuk kesehatan mental.

Baca Juga : Bisakah Diet Tanpa Olahraga?

GGL menyarankan untuk berjalan setidaknya 10.000 langkah per hari. Ini setara dengan berjalan kaki selama 1,5-2 jam sehari. Berjalan di dalam rumah atau kantor juga masuk hitungan.

2. Mendaki

Tidak berarti kita harus pergi mendaki gunung yang sangat tinggi dan susah medannya. Ada banyak pilihan trek pendakian yang mudah serta cocok untuk orang awam. Jika tidak ada area pendakian, kita juga bisa berjalan kaki dengan memilih medan yang menanjak.

3. Bersepeda

Jika memiliki sepeda di rumah, berkeliling area tempat tinggal sambil bersepeda santai bisa kita lakukan. Menggunakan sepeda statis juga tidak masalah.

Pilihan Olahraga bagi Penderita Asma

Selain menerapkan pilihan aktivitas fisik di atas, kita juga bisa melakukan beberapa jenis olahraga berikut. Yakni olahraga yang banyak melibatkan kinerja jantung dan paru-paru, seperti latihan kardio.

Olahraga kardio ini contohnya seperti jogging, berenang, atau olahraga permainan seperti tenis, badminton, atau voli. Kita bisa memilih satu atau lebih untuk dilakukan demi tetap menjaga kebugaran tubuh.

Selain olahraga kardio, penderita asma juga bisa melakukan latihan resistensi. Latihan resistensi dapat membantu kita untuk melatih kekuatan otot. Jika akan mengombinasikan latihan kardio dan resistensi, kita disarankan untuk melakukan latihan resistance lebih dulu lalu kardio. Pastikan untuk tidak memaksakan diri, kecuali kita sudah cukup kuat.

Baca Juga : 4 Cara Menaikkan Berat Badan dengan Sehat

Untuk latihan resistensi sendiri, kita bisa menerapkan program low impact dari GGL. Program olahraga ini sudah dirancang dengan intensitas ringan. Jadi jauh lebih cocok juga untuk dilakukan penderita asma.

Olahraga bagi penderita asma bukanlah hal yang tabu. Hal yang perlu kita lakukan adalah berkonsultasi dengan dokter, mempersiapkan diri, serta berolahraga secukupnya. Kita juga bisa berolahraga bersama teman atau kerabat agar merasa lebih aman.

0

Share
GGL
© 2024 GGL