Apakah Olahraga Bikin Cepat Lapar?

Apakah ada yang sering merasa cepat lapar setelah berolahraga? Apakah ada juga yang merasa olahraga bikin makan lebih banyak? Jika jawabannya “iya”, maka kamu tidak sendirian.

Banyak orang setuju bahwa olahraga membuat kita makan lebih banyak. Hasilnya, kita merasa olahraga justru tidak membawa keuntungan apa-apa, terutama jika kita memang sedang menjalani program diet. Tapi benarkah demikian? Yuk simak ulasan GGL berikut ini!

Benarkah Olahraga Membuat Lapar?

Semua aktivitas fisik yang kita lakukan, termasuk olahraga, melibatkan proses penggunaan glikogen. Glikogen adalah cadangan karbohidrat di dalam tubuh yang digunakan sebagai energi.

Ketika cadangan ini habis dipakai, tubuhmu selanjutnya akan mengambil energi dari gula yang tersebar di dalam darah. Gula darah yang berkurang inilah yang akhirnya mendorong pelepasan hormon ghrelin dan memberi perintah ke otak bahwa kita butuh makan.

Olahraga, terutama dalam intensitas tinggi, ternyata tidak serta merta dapat membuat kita cepat lapar karena setiap orang memiliki respons rasa lapar yang berbeda-beda. Variasi rasa lapar ini umumnya juga dipengaruhi oleh berat badan, tingkat kebugaran tubuh, dan jenis kelamin.

Studi menunjukkan bahwa semakin bugar tubuh kita, rasa lapar yang kita rasakan setelah berolahraga akan semakin lemah. Orang obesitas dengan berat badan berlebih cenderung merasa lebih cepat lapar setelah berolahraga dibanding mereka yang memiliki berat badan ideal, karena orang gemuk terbukti lebih resisten terhadap hormon leptin atau hormon penekan nafsu makan.

Selain kebugaran tubuh, wanita cenderung lebih mudah tertarik pada makanan daripada pria. Bagi wanita, olahraga dapat meningkatkan daya tarik sensorik makanan. Hal inilah yang mungkin menjadi alasan mengapa olahraga saja kadang kala tidak dapat membantu menurunkan berat badanmu.

Namun hal tersebut bukan alasan untuk berhenti berolahraga saat menjalani program diet. Rasa lapar setelah berolahraga umumnya terjadi pada individu yang baru saja aktif melakukan olahraga. Apabila kita membiasakan diri untuk menjadi lebih aktif dan rutin berolahraga, kemampuan tubuh kita untuk dapat mengatur nafsu makan akan menjadi lebih baik.

Bahkan, sebuah meta-analisis mendapati bahwa olahraga dapat secara signifikan menurunkan asupan energi harian, terutama pada orang dengan kelebihan berat badan atau obesitas.

Lebih lagi, beberapa studi lainnya menyebutkan secara spesifik bahwa olahraga resistensi (resistance training) mengurangi asupan energi yang lebih besar dibandingkan olahraga aerobik, dengan pengaruhnya dalam mengurangi hormon ghrelin, serta meningkatkan hormon polipeptida dan insulin sehingga kita lebih cepat merasa kenyang dan tidak mudah lapar.

Cepat Lapar Setelah Berolahraga Bisa Dipengaruhi Oleh Faktor Psikologis

Terkadang, alasan kita merasa lapar setelah berolahraga bisa dipengaruhi oleh faktor psikologis. Dengan berolahraga, kita merasa telah membakar banyak kalori, sehingga kita merasa “harus lapar” untuk mengganti cadangan energi yang hilang selama berolahraga.

Selain itu, banyak orang menganggap makanan sebagai bentuk hadiah atau “reward” atas diri sendiri setelah melakukan olahraga. Misalnya, seseorang bisa berpikir “karena saya telah berolahraga pagi ini, saya bisa makan kue sekarang”, padahal kita tahu bahwa makanan tersebut tinggi kalori dan bukan merupakan pilihan makanan yang sehat.

Ini karena mereka yang aktif bergerak cenderung memiliki lebih sedikit (kehilangan) rasa bersalah akan pilihan makanan yang tidak sehat atau jumlah makanan yang mereka konsumsi. Mereka yang rutin olahraga beranggapan memilih makanan tinggi kalori tidak akan menjadi masalah karena pada akhirnya pun, mereka juga akan membakarnya saat berolahraga.

Jadi, Apakah Rasa Lapar Setelah Berolahraga itu Salah?

Rasa cepat lapar setelah berolahraga adalah hal yang wajar. Karena bagaimanapun juga, setelah berolahraga, tubuh kita memerlukan energi lebih untuk mempercepat pemulihan dan pembentukan otot, begitu juga untuk mengisi kembali cadangan glikogen yang hilang.

Namun, yang menjadi masalah adalah apabila olahraga dijadikan sebagai alasan kita untuk makan lebih banyak dari yang kita butuhkan.

Membakar kalori saat berolahraga tidak secara langsung menyebabkan tubuh melepaskan hormon ghrelin yang merangsang rasa lapar. Satu hal yang mendorong pelepasan hormon tersebut adalah penurunan gula darah.

Untuk itu, jaga gula darah agar tetap normal dengan cara makan sebelum berolahraga. Jadwalkan waktu makan kita 2-4 jam sebelum berolahraga atau kita juga bisa makan 1-2 jam sebelum berolahraga dengan porsi yang lebih kecil.

Baca Juga : Cara Defisit Kalori untuk Pemula

Intinya, semakin dekat waktu makan kita dengan jadwal olahraga, porsi yang harus dikonsumsi juga harus semakin kecil. Pastikan juga untuk tetap memberikan jeda waktu antara makan dan olahraga, karena tubuh kita tidak dapat mencerna makanan dalam jumlah besar dan berolahraga di saat yang bersamaan.

Ternyata, olahraga tidak meningkatkan asupan kalori harian. Faktanya, olahraga terbukti dapat meningkatkan preferensi makanan yang lebih sehat dan mencegah kita makan berlebihan. Olahraga tidak hanya membuat badan jauh lebih sehat, tetapi juga membuat badan terlihat lebih bugar dan kencang.

Yuk, mulai bergerak aktif bersama GGL yang dapat membantu mengatur pola makan dan menyediakan berbagai program olahraga yang sangat mudah diikuti oleh kaum pemula!

0

Share
GGL
© 2024 GGL