5 Makanan Penambah Darah untuk Penderita Anemia

Salah satu cara mencegah dan mengobati anemia adalah melalui pola makan. Kita bisa mengonsumsi beberapa makanan penambah darah yang akan dibahas pada artikel ini.

Anemia tidak bisa dianggap enteng karena jika dibiarkan, anemia bisa berkembang menjadi penyakit berbahaya seperti penurunan imunitas hingga penyakit gagal jantung. Anemia bisa dialami oleh siapa saja. Gejala khas dari anemia bisa berupa mudah lelah, pusing, terlihat pucat, dan detak jantung yang cepat.

Apa itu Anemia?

Anemia adalah kondisi di mana kita kekurangan sel darah merah. Sel darah merah bertugas mengangkut oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Kalau sel darah merah kita kurang, oksigen jadi tidak bisa terdistribusi ke seluruh tubuh kita secara merata.

Inilah yang menjadi alasan kenapa penderita anemia akan mudah lelah dan cepat lesu.

Anemia bisa terjadi apabila tubuh kita tidak membuat cukup sel darah merah, pendarahan yang berlebihan, dan pada saat tubuh menghancurkan sel darah merah karena penyakit autoimun.

Anemia dan Zat Besi

Walaupun ada banyak faktor yang dapat menyebabkan anemia, pola makan yang salah biasanya memainkan peran yang sangat besar pada kasus anemia.

Sel darah merah kita mengandung hemoglobin. Produksi hemoglobin membutuhkan zat besi. Apabila kita kekurangan asupan zat besi, tentu akan menghambat produksi hemoglobin dan sel darah merah pun berkurang jumlahnya.

Inilah mengapa anemia erat kaitannya dengan pola makan. Zat besi hanya bisa kita dapatkan dari makanan yang kita konsumsi.

Menurut jenisnya, zat besi dibagi menjadi dua, yakni heme dan non-heme. Zat besi heme banyak ditemukan di bahan makanan hewani seperti daging merah, unggas, dan seafood. Sedangkan non-heme banyak ditemukan di makanan nabati seperti sayur dan kacang-kacangan.

Perbedaan keduanya terletak pada bagaimana tubuh menyerapnya. Zat besi heme jauh lebih mudah diserap tubuh (15 – 35%), sedangkan non-heme tidak (2 – 20%). Meskipun begitu, zat besi non-heme jauh lebih mudah dikontrol penyerapannya.

Ini berarti, pada saat simpanan zat besi kita rendah, tubuh akan lebih mudah menyerap non-heme, sedangkan saat simpanan kita sudah cukup, tubuh bisa membatasi penyerapan non-heme agar jumlahnya tidak berlebihan.

Selain itu, zat besi heme dan non-heme saling bekerja secara sinergis. Pada saat kita mengonsumsi makanan tinggi heme bersamaan dengan makanan yang mengandung non-heme, zat besi akan lebih banyak diserap oleh tubuh.

Dengan kata lain, ada baiknya kita mengonsumsi daging hewani dan sayuran secara bersamaan untuk memaksimalkan penyerapan zat besi dari makanan.

makanan penambah darah

Makanan Penambah Darah untuk Penderita Anemia

Daging Merah

Jika kita menderita anemia dan memiliki simpanan zat besi yang sangat rendah, daging merah adalah makanan utama yang harus kita tingkatkan jumlahnya. Daging merah yang dimaksud di sini seperti daging sapi, kambing, dan domba. Semakin merah warna daging tersebut, semakin tinggi zat besi yang terkandung di dalamnya.

Kandungan zat besi per sajian (75 gram):

  • Daging kambing: 3 mg
  • Daging sapi: 2.4 mg
  • Daging domba: 1.5 mg

Hati

Organ dalam, terutama hati juga sangat tinggi kandungan zat besi. Ini karena zat besi pada tubuh banyak disimpan di dalam hati. Selain karena kekurangan zat besi, anemia bisa juga disebabkan oleh kurangnya asupan vitamin B12. Hati tidak hanya kaya akan zat besi namun juga vitamin B12 yang bisa meringankan kondisi anemia.

Kandungan zat besi per sajian (75 gram):

  • Hati ayam: 9.2 mg
  • Hati sapi: 4.8 mg
  • Hati kambing: 4.8 mg

Kerang

Dari semua hidangan laut, kerang memiliki kandungan zat besi heme yang tinggi. Selain zat besi, hewan laut bercangkang ini juga kaya akan zinc yang dapat menjaga sistem imun kita dari virus dan bakteri, serta vitamin B12 yang cukup tinggi.

Kandungan zat besi per sajian (75 gram):

  • Tiram: 6.3 mg
  • Remis: 5.0 mg
  • Kerang: 2.1 mg

Sayuran Berdaun Hijau Tua

Selain zat besi heme, jangan lupakan juga sumber makanan yang mengandung zat besi non heme. Sayuran, terutama yang berdaun hijau tua kaya akan zat gizi tersebut. Tidak hanya itu, sayuran berdaun hijau tua juga kaya akan vitamin C yang dapat mempermudah zat besi untuk bisa terserap di dalam tubuh.

Kandungan zat besi per 100 gram:

  • Bayam: 2.7 mg
  • Kangkung: 1.7 mg
  • Kale: 1.5 mg
  • Brokoli: 1 mg

Kacang Kedelai

Bagi para kaum vegetarian, kedelai adalah sumber protein yang bisa menggantikan daging hewani. Ternyata tidak hanya kaya akan protein, kedelai juga mengandung zat besi yang cukup tinggi yakni 5.1 mg per 100 gramnya.

Kacang kedelai utuh, berbagai produk sejenisnya seperti edamame, tempe, tahu, dan miso juga mengandung zat besi non-heme yang cukup tinggi.

Kandungan zat besi per 100 gram:

  • Tahu: 5.4 mg
  • Tempe: 2.7 mg
  • Miso: 2.5 mg
  • Edamame: 2.3 mg

Anemia ada banyak macamnya, masing-masing memiliki penyebab dan penanggulangan yang berbeda. Penting bagi kita untuk mengetahui secara pasti jenis anemia yang saat ini kita alami.

Beberapa makanan penambah darah di atas bisa jadi pilihan untuk kita dan orang terdekat kita untuk meringankan kondisi anemia yang mungkin kita alami. Kita bisa share artikel ini ke orang-orang yang kita sayangi dan gunakan aplikasi GGL untuk seimbangkan asupan nutrisi lainnya.

0

Share
GGL
© 2024 GGL