Cara Menerapkan Diet Intermittent Fasting

Diet selalu identik dengan “berapa banyak” kita makan. Namun ternyata, ada pula metode diet yang justru berfokus pada “kapan” kita makan. Diet ini dikenal dengan sebutan intermittent fasting atau puasa berselang.

Seperti namanya, diet ini mengharuskan kita untuk tidak makan dan minum minuman yang berkalori di periode waktu tertentu. Jika dilakukan dengan benar, puasa berselang menjanjikan hasil berupa penurunan berat badan dan mencegah beberapa risiko penyakit kronis.

Penasaran bagaimana caranya menjalankan diet ini? Dan apakah diet ini aman kita lakukan? Simak ulasannya lebih lanjut yuk!

Apa itu Intermittent Fasting?

Kita pasti sering dengar diet-diet populer yang ada di sekitar kita. Contohnya diet keto yang menghindari karbohidrat, diet mayo yang membatasi garam, atau diet paleo yang mengharuskan kita makan makanan segar.

Jika dilihat dari polanya, kebanyakan dari diet tersebut fokus pada jenis makanan apa yang kita makan dan jumlahnya. Intermittent Fasting (IF) di sisi lain, justru fokus pada kapan kita makan. Sedangkan untuk jumlah dan jenis makanan dibebaskan.

Kelebihan lainnya dari diet ini adalah kita bisa memilih sendiri waktu makan dan puasa kita sesuai dengan aktivitas sehari-hari yang kita jalankan. IF terbagi menjadi beberapa jenis yakni:

1. Alternate Day Fasting atau Puasa Selang-seling

Orang yang menjalani IF ini akan bebas makan di hari mereka boleh makan, dan membatasi makanan mereka di hari lain.

Misalnya kita menetapkan untuk puasa di hari senin, berarti di hari selasa tidak puasa. Begitu seterusnya secara bergantian hingga akhir minggu. Saat puasa kita diwajibkan untuk makan hanya satu kali (≤500 kalori per harinya). Tapi di hari lainnya kita bisa makan bebas sesuai yang kita mau.

2. Puasa Dua Hari Setiap Minggu atau Dikenal Juga dengan Diet 5:2

Kita harus membatasi asupan makan (≤500 kalori per harinya) kita di dua hari dalam seminggu dan makan bebas di lima hari lainnya.

Misalnya dalam seminggu kita menetapkan untuk puasa di dua hari yakni selasa dan kamis. Berarti di hari lainnya kita boleh makan bebas. Pastikan untuk tidak puasa dua hari berturut-turut, beri jeda minimal sehari di antara hari puasa.

3. Puasa 16 Jam atau Diet 16:8 Jam

Ini artinya dalam sehari kita diberi waktu untuk makan apa saja selama 8 jam, kemudian 16 jam sisanya digunakan untuk puasa. Kita bisa mengatur waktu puasa saat kita sedang istirahat atau tidur.

Misalnya kita sarapan pada pukul 8 pagi, itu berarti kita bisa makan siang dan mungkin ngemil sesuka hati hingga pukul 4 sore. Lewat jam tersebut kita tidak diperbolehkan makan apa pun, hanya boleh minum air putih atau kopi hitam dan teh tanpa tambahan gula.

intermittent fasting

Apakah Diet Ini Efektif Turunkan Berat Badan?

Tujuan utama diet ini adalah proses pergantian metabolisme. Jadi pada saat kita tidak makan apa pun, alih-alih mendapatkan energi dari glukosa makanan, tubuh kita akan menggunakan cadangan lemak sebagai sumber energi untuk tetap beraktivitas dan bertahan hidup.

Penelitian oleh University of Illinois menemukan bahwa diet IF efektif menurunkan 3-8% berat badan dalam kurun waktu 3 hingga 8 minggu. Hasil ini juga didukung oleh penelitian lain yang membuktikan diet IF dapat menurunkan masa lemak dan lingkar pinggang jika dilakukan lebih dari 4 minggu.

Kedua penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu sebentar. Efektivitas diet IF dalam menurunkan berat badan jangka panjang masih perlu kajian lebih lanjut.

Baca Juga : Cara Menghitung Berat Badan Ideal untuk Target Diet

Walaupun diet IF tidak terpaku pada jumlah yang dimakan, namun hasil penurunan berat badan pada beberapa penelitian tersebut diperoleh karena subjek penelitian juga membatasi asupan makannya pada saat tidak puasa.

Artinya jika kita ingin hasil yang lebih nyata, jumlah kalori yang kita makan tetaplah harus diperhatikan, terutama di waktu atau hari saat kita boleh makan sepuasnya. Jangan buat hari makan sebagai ajang “balas dendam” yang membuat kita makan terlalu banyak.

Apakah Diet Intermittent Fasting Aman?

Mark Mattson, seorang neuroscientist yang telah mempelajari diet Intermittent Fasting selama 25 tahun bisa memastikan diet ini aman untuk dijalani. Klaim ini mengacu pada fakta bahwa dahulu, manusia purba bisa tetap hidup dan beraktivitas di saat mereka tidak makan apa pun selama berhari-hari karena terbatasnya makanan yang tersedia.

Hal ini bertolak belakang dengan kehidupan manusia di era modern. Akses makanan dan hiburan yang bisa kita dapatkan selama 24 jam penuh membuat waktu istirahat kita juga berkurang.

Dulu orang mungkin akan berhenti makan dan tidur pada pukul 9 malam. Kita saat ini bisa tetap terjaga hingga dini hari karena sibuk dengan smartphone kita. Alhasil keinginan kita untuk makan selama kita masih bangun juga semakin tinggi.

Jadi, diet IF terbukti aman dan efektif untuk diaplikasikan. Namun harus dengan cara yang benar pula. Salah-salah kita bisa makan terlalu sedikit atau justru terlalu banyak.

Pada intinya kalau kita ingin menurunkan berat badan, kalori adalah hal utama yang harus diperhatikan. Kalori sendiri merupakan “bobot” yang dimiliki setiap makanan untuk dijadikan energi. Apabila kita makan lebih dari yang dibutuhkan, sisa kalori ini akan disimpan dalam bentuk lemak.

Baca Juga : Adakah Cara Menurunkan Berat Badan dengan Cepat?

Nah di sisi lain apabila kita makan lebih sedikit kalori dari yang dibutuhkan, lemak dalam tubuh akan terbakar dan penurunan berat badan bisa terlihat. Inilah yang disebut defisit kalori.

Kalau kita memutuskan untuk menjalani diet IF, di waktu yang sama, jumlah kalori juga harus kita perhatikan. Pastikan untuk menerapkan defisit kalori disaat yang bersamaan.

Tidak perlu bingung, defisit kalori bisa dengan mudah kita terapkan dengan aplikasi GGL. Bukan hanya kalori, GGL juga mengajarkan kita untuk menjalani pola makan seimbang agar kebutuhan gizi kita terpenuhi. Contoh referensinya bisa kita cek langsung di akun Instagram @masakan.ggl.

Baca Juga : Mudah Dibuat, Ini 5 Menu Sarapan Pagi untuk Diet

Karena waktu makan yang terbatas saat menjalani intermittent fasting, kita harus memastikan jumlah dan jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh terpenuhi dengan aplikasi Program diet GGL. Tujuannya supaya diet yang kita jalani membuahkan hasil sekaligus menjaga agar tubuh kita tetap sehat.

0

Share
GGL
© 2024 GGL